17 Juta Lapangan Pekerjaan, Buruh Harus Sejahtera

JAKARTA–Pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkomitmen meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Tanah Air dengan membuka 17 juta lapangan kerja baru selama periode 2024-2029.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan, perluasan lapangan pekerjaan merupakan persoalan dasar yang harus dibenahi untuk dapat menjamin masyarakat memiliki pekerjaan, upah, dan pendapatan yang layak.

Tanpa ada pertumbuhan lapangan pekerjaan, masyarakat tetap akan tertekan dengan pekerjaan yang terbatas sehingga tidak ada perbaikan dari sisi kesejahteraan.

“Penciptaan 17 juta lapangan pekerjaan itu mutlak untuk dapat menyerap pengangguran, memperbaiki upah, pendapatan, dan sekaligus merangsang pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.

Arsjad memahami suara buruh yang menginginkan adanya perbaikan dari sisi tarif upah. Di sisi lain, pengusaha juga terjepit dengan kondisi ekonomi yang fluktuatif dan dinamis. Jalan tengahnya adalah membuka lapangan pekerjaan baru, dengan standarisasi baru, termasuk dalam hal kualitas sumber daya manusia.

“Dengan sendirinya ekosistem supply demand antara tenaga kerja dan upah akan terbentuk,” katanya.

Seperti diketahui, penciptaan 17 juta lapangan merupakan bagian dari program ‘Cepat Kerja’. Ganjar-Mahfud telah berkomitmen menciptakan ekonomi unggul dan berdaya saing.

“Cepat Kerja itu penciptaan 17 Juta lapangan kerja baru untuk memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun,” jelas Arsjad.

Lewat program tersebut, duet Ganjar-Mahfud menyatakan perang terhadap masalah pengangguran yang masih mendera Indonesia. Setiap warga negara harus mendapatkan kesempatan untuk mengakses pekerjaan laik sesuai kompetensinya. “Agar semua rakyat cepat dapat kerja,” tegas Arsjad.

Kepala Kantor Staf Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Regi Wahyu mengatakan, penciptaan lapangan pekerjaan baru menjadi penekanan penting bagi Ganjar-Mahfud dan tim pemenangan. Penciptaan lapangan kerja menjadi bagian penting dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

“Karena kami sadar masyarakat dengan keadaan seperti ini bagaimana bisa terjadi akselerasi pendapatan dari negara berkembang jadi negara maju. Tentu membutuhkan banyak sekali pembukaan lapangan pekerjaan,” kata Regi.

Regi menegaskan, untuk mewujudkan program tersebut, perlu langkah serius dalam meningkatkan sektor pendidikan, dan pelatihan. Pada saat yang sama, investasi di sektor yang menciptakan pekerjaan, pengembangan industri dan jasa juga akan dijalankan.

“Pendekatan yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat secara inklusif sangat krusial untuk menciptakan peluang kerja yang lebih baik di seluruh negara. Ganjar-Mahfud juga berencana membentuk lingkungan usaha yang mendukung pertumbuhan usaha ultra mikro dan UMKM, serta usaha yang dapat berkembang secara berkelanjutan,” terang dia.