56 Tahun ASEAN, Arsjad Rasjid: Keberagaman Jadi Kekuatan ASEAN

JAKARTA — Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyebutkan, keberagaman yang dimiliki negara-negara Asia Tenggara menjadi kekuatan besar bagi kawasan sebagai pusat kekuatan ekonomi dunia. Mendukung potensi tersebut, ASEAN-BAC pun berkomitmen untuk terus memperkuat integrasi ekonomi di Asia Tenggara.

Menurut Arsjad, didirikan 56 tahun lalu, pada 8 Agustus 1967, para pemimpin regional telah bersepakat untuk mewujudkan kesatuan visi Asia Tenggara.

“Selama lima setengah dekade terakhir, ASEAN telah tumbuh mewakili 10 negara yang tersebar di seluruh kawasan, yang berkomitmen membangun kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan,” ujar Arsjad pada momentum peringatan 56 tahun ASEAN.

Ia juga menegaskan, kehendak bersama untuk mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia, masih sangat relevan hingga sekarang.

Di bawah kepemimpinan Arsjad, ASEAN-BAC siap bersinergi dengan para pemimpin ASEAN. Menaungi dunia usaha, ASEAN-BAC turut memberikan berbagai masukan strategis untuk mendorong integrasi ekonomi regional yang lebih kuat, menghilangkan hambatan perdagangan dengan mitra ASEAN, serta meningkatkan kerja sama ekonomi yang setara dan saling menguntungkan

ASEAN-BAC juga mendorong mewujudkan ekonomi kawasan yang kohesif, mendukung pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan perdagangan, investasi, dan penciptaan lapangan kerja.

Untuk diketahui, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menilai Asia Tenggara sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi dunia. Bahkan berdasarkan survei EU-ASEAN Business Sentiment, ASEAN dinilai sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik yaitu 63 persen, diikuti Tiongkok 12 persen, dan India 8 persen.

Dari survei tersebut, sekitar 600 pemimpin bisnis di Uni Eropa yang terlibat, 80 persen di antaranya melihat ASEAN sebagai kawasan yang penting dan ingin meningkatkan angka perdagangan dengan ASEAN.