Menko Luhut Apresiasi Kadin Bantu Pengembangan SDM
JAKARTA–Meteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan seluruh pelaku dunia usaha dan industri yang selama ini telah bersama-sama dengan pemerintah mengembangkan SDM di Indonesia.
Luhut menegaskan, sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan berdaya saing tinggi menjadi kunci mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju pada 2045. “Kadin, Apindo dan dunia usaha serta industri harus menjadi motor dalam mengatasi ketidaksesuaian keterampilan atau skill mismatch,” kata Luhut dalam acara kick-off Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2022 secara daring, Sabtu (20/8/2022).
Peningkatan kualitas SDM, kata Luhut, saat ini menjadi agenda penting pemerintah. Luhut juga mengapresiasi berbagai langkah yang telah dilakukan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dan menyiapkan tenaga kerja muda melalui pelatihan vokasi dan pemagangan.
Presiden Joko Widodo telah mencanangkan visi Indonesia Emas di mana Indonesia diharapkan dapat menjadi negara berkekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2045. Peningkatan Sumber Daya Manusia sangat diperlukan sebagai motor utama penggerak pembangunan ekonomi dan mewujudkan Indonesia Emas itu.
Ketua Umum Kadin, Kadin Arsjad Rasjid Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah dari sisi sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Hingga pertengahan 2022, jumlah penduduk Indonesia 275,77 juta jiwa yang mayoritas kelompok usia produktif.
Arsjad menegaskan komitmen KADIN untuk mengembangkan pendidikan vokasi agar kompetensi dan sumber daya wirausaha muda bisa semakin ditingkatkan. Sejalan dengan salah satu pilar yang diusungnya, yakni meningkatkan kewirausahaan dan kompetensi, upaya ini juga dilakukan untuk membantu memulihkan ekonomi nasional.
Dengan pelatihan vokasi yang dikembangkan secara luas di berbagai kota, Arsjad juga berharap dapat mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha, sehingga mampu membuka lapangan kerja baru dan menekan angka pengangguran.
Menurut Arsjad, ke depan, Kadin bisa meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah, akademisi, juga berbagai komunitas masyarakat untuk mengoptimalkan pelatihan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia industri.
Kadin juga menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas di Indonesia untuk menguatkan kolaborasi perguruan tinggi dengan dunia usaha.
“Kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia pendidikan sangat penting karena zamannya sudah beda sehingga prosesnya berubah ditambah teknologi berubah dengan cepat. Dengan demikian ada link and match atau menghubungan antara universitas dengan dunia usaha supaya sejalan dengan apa yang diperlukan oleh dunia usaha saat ini,” kata Arsjad.