Arsjad Kembali Gaungkan Bertanding Bersanding Raih Peluang Ekonomi Global
JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid kembali menggaungkan istilah “bertanding bersaing” agar dapat meraih peluang menghadapi tantangan ekonomi global. Gejolak krisis global serta pandemi menjadi tantangan yang cukup berat bagi semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Arsjad meyakini berbagai tantangan dapat dilewati Indonesia dengan gotong royong dan menciptakan stabilitas dalam negeri.
“Walaupun risiko resesi Indonesia masih dinilai rendah, dunia usaha harus tetap mempersiapkan diri dalam mengantisipasinya dengan mengubah tantangan-tantangan global menjadi sebuah peluang. Terlebih, di 2024 Indonesia akan merayakan pesta demokrasi. Semua pemimpin bangsa diharapkan untuk bersama-sama menjaga kestabilan politik dan ekonomi sebelum, selama dan setelah pesta demokrasi melalui ajang Bertanding untuk Bersanding,” ucap Arsjad di Jakarta, Jumat (26/8/2022).
KADIN, menurut Arsjad, siap membantu pemerintah yang saat ini menghadapi tantangan berat menyediakan anggaran besar untuk subsidi berbagai program, termasuk subsidi energi.
Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang berhasil bangkit dengan cepat dari pandemi COVID-19 dan bertahan dengan kestabilan ekonomi di tengah banyaknya tantangan global yang ada serta ancaman gelapnya perekonomian dunia.
Arsjad juga menambahkan KADIN Indonesia optimis, Indonesia Emas 2045 dapat tercapai melihat fundamental perekonomian Indonesia yang bagus melalui beberapa upaya yang sudah dilakukan KADIN untuk mendorong percepatan ekonomi Indonesia.
“Sebagai mitra strategis pemerintah, KADIN Indonesia sudah berkomitmen dalam mendukung dan berpartisipasi penuh dalam program-program pemerintah seperti mendukung transisi energi melalui KADIN Net Zero Hub untuk mendukung komitmen Net Zero di tahun 2060. Tak hanya itu, KADIN juga mendorong percepatan digital ekonomi, terutama bagi UMKM dengan membentuk wikiwirausaha dan pendampingan kemitraan close loop,” jelas Arsjad.
Arsjad mengapresiasi kebijakan pemerintah melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasionl (PEN) pada 2022 ini. Pemerintah menganggarkan Rp455,6 triliun, dengan fokus pada penanganan kesehatan, pemberian bantuan sosial, dan mendukung kegiatan usaha sekaligus mempersiapkan strategi transisi aktivitas ekonomi dari pandemi ke endemi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan progran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terus berlanjut pada 2022 ini.
“Di 2022 ini, Pemerintah masih melanjutkan program PEN sebesar Rp455,6 triliun, dengan fokus pada penanganan kesehatan, pemberian bantuan sosial, dan mendukung kegiatan usaha sekaligus mempersiapkan strategi transisi aktivitas ekonomi dari pandemi ke endemi,” ujar Airlangga dalam Musyawarah Nasional I Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) Tahun 2022, di Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Sebagai bagian dukungan bagi dunia usaha tersebut, Pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditargetkan sebesar Rp373 triliun pada tahun ini. “Jadi, potensinya bagi pengusaha untuk mendapatkan KUR masih besar, dan ini juga bisa digunakan untuk sektor pertanian yang diberikan pagu Rp90 triliun. Pada tahun depan target KUR akan dinaikkan lagi menjadi Rp460 triliun,” papar Menko Airlangga.
Dalam jangka panjang, Pemerintah akan terus memastikan berjalannya reformasi struktural untuk mendorong daya saing dan iklim berusaha di Indonesia, salah satunya melalui Undang-Undang Cipta Kerja, dan penerapan sistem layanan perizinan berusaha elektronik yang terintegrasi (OSS RBA).
Terkait dengan ketahanan pangan, neraca beras Indonesia juga masih mencatatkan surplus. Pada periode Januari-September 2022, produksi beras diperkirakan mencapai 26,45 juta ton dan konsumsi beras mencapai 22,72 juta ton, sehingga terdapat surplus sebesar 3,73 ton.
“Kemarin kita dapat apresiasi dari International Rice Research Institute (IRRI) untuk swasembada beras. Untuk ketahanan pangan, Presiden mendorong diversifikasi pangan, intensifikasi pertanian, dan pengembangan bibit-bibit Genetically Modified Organism (GMO). Dengan ketahanan pangan yang bagus, maka kita akan bisa konsentrasi di sektor energi pada masa depan,” ucap Menko Airlangga.
Airlangga menambahkan momentum Presidensi G20 Indonesia 2022 yang menuju puncaknya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Negara G20 November 2022 mendatang tentunya juga dimanfaatkan sebaik-baiknya guna mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi. Melalui Presidensi G20, Indonesia mendorong transparansi dan akuntabilitas, baik untuk sektor publik maupun swasta.
“Kolaborasi yang kuat antara Pemerintah dan pengusaha sangat diperlukan dalam menjawab berbagai tantangan ekonomi di depan mata. Termasuk sinergi dengan Pemerintah Daerah yang akan bisa mendorong pengembangan ekonomi regional, khususnya untuk mengakselerasi hilirisasi komoditas,” ujar Airlangga.
Airlangga menegaskan pengusaha harus terus menciptakan inovasi dalam bisnisnya, memanfaatkan kemajuan teknologi digital serta big data, agar mampu meningkatkan daya saing usahanya dan tetap terdepan dalam dunia yang kompetitif ini. “Nilai digitalisasi Indonesia di 2022 adalah sekitar Rp20 miliar, dan ini akan berkembang menjadi Rp125 miliar di 2025, serta Rp300 miliar di 2030. Kesempatan ini jangan dilepas, karena Indonesia merupakan pasar yang besar untuk dunia digital,” tutur Menko Airlangga.
Menko Airlangga mengharapkan musyawarah nasional pengusaha dapat mendorong pengusaha dapat berperan aktif menciptakan iklim usaha kondusif dan saling bekerja sama demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Semoga ajang ini juga dapat memberikan semangat kepada para pengusaha muda agar mencapai hasil yang lebih baik lagi di masa depan,” pungkas Menko Airlangga.