KADIN Berharap Pemimpin Terpilih Teruskan Visi Indonesia 2045
JAKARTA–Kendati pemilihan presiden baru akan berlangsung pada 2024 mendatang, gaungnya telah terasa dengan berhembusnya sejumlah bakal calon pemimpin negara saat ini. Sebagai rumah bagi semua pengusaha, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyerukan agar kontinuitas dari visi Indonesia 2045 terus dilanjutkan.
Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, Indonesia saat ini telah memiliki visi yang jelas pada 2045 yaitu bertekad menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kelima di dunia. Visi tersebut diterjemahkan pemerintah saat ini dengan menggenjot pembangunan infrastruktur, menetapkan target zero emission, dan konsisten membangun kesadaran akan berbangsa yang inklusif.
Di sisi lain, pemerintah saat ini juga mengejar vokasi untuk meningkatkan kualitas SDM. Selain tantangan infrastruktur, ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang membutuhkan SDM yang dapat memenuhi tuntutan industri 4.0.
Langkah-langkah tersebut ditunjang dengan penataan secara menyeluruh produk perekonomian, seperti hilirisasi dan perluasan produk ekspor nasional yang berdampak pada ekonomi Indonesia yang bertumbuh positif.
Pada kuartal III-2022, perekonomian Indonesia diprediksi akan bertumbuh 5,7% atau lebih tinggi pada kuartal sebelumnya sekitar 5,44%.
“Kita sudah punya visi 2045 pada usia emas, yaitu Indonesia sebagai negara maju dengan perekonomian terbesar keempat di dunia. Sekarang tinggal kita cari supir yang tepat untuk melanjutkan perjalanan bus dengan penumpang sebanyak 270 juta ini,” kata dia.
Melalui kiasan, Arsjad menegaskan, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah saat ini, bus Indonesia telah berjalan maju tahap demi tahap menuju tercapainya visi Indonesia 2045. Bus tersebut tidak boleh berjalan mundur. “Cari supir yang paling cocok, yang bisa meneruskan visi ini. Jangan sampai mundur lagi,” katanya.
Arsjad mengatakan, kriteria utama calon pemimpin bangsa ini adalah soal hati. Pemimpin terpilih harus memiliki hati untuk rakyat, tidak lantas hanya mengakomodir kepentingan tertentu. Hati untuk rakyat berarti menghadirkan kesejahteraan secara adil kepada semua rakyat, mempertahankan kebhinnekaan Indonesia, dan identitas utama Indonesia dalam membangun, yaitu gotong royong.