Inclusive Closed Loop Panen Lagi, IKM Berdaya
JAKARTA–Inisiasi pendampingan melekat atau inclusive closed loop kembali panen raya dengan ditandatangani sejumlah kesepakatan kerja sama antara Industri Kecil Menengah (IKM) dan pengusaha skala besar.
Sebagai hasil upaya Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dalam merealisasikan kemitraan inklusif closed-loop di bidang industri alat angkut, sejumlah penandatangan kerja sama dilakukan.
Kerja sama riil tersebut, di antaranya penandatanganan Nota Kesepahaman antara Yayasan Dharma Bhakti Astra dengan 32 IKM dengan total akses pasar sekitar Rp100 miliar per tahun, penandatanganan akad kredit dari beberapa lembaga pembiayaan kepada para IKM seperti Mandiri, Sinarmas, SANF, AMV dan BRI dengan total 10 akad sejumlah Rp24 Miliar. Menyusul dari perjanjian tersebut, 24 akad kredit akan segera ditandatangani senilai Rp82 miliar.
Kerja sama tersebut dapat terjadi berkat dorongan Kementerian Perindustrian yang sepakat menyelenggarakan program inclusive closed loop dalam bentuk Exhibition Link & Match IKM Alat Angkut dengan Tier APM (Agen Pemegang Merek) dan Industri Besar.
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, kinerja industri manufaktur pada triwulan kedua tahun ini cukup signifikan, dengan mencatat pertumbuhan sebesar 4,01% YoY. Sementara itu, investasi di sektor tersebut tumbuh hingga 54% pada periode yang sama.
Dengan pencapaian tersebut, industri manufaktur memiliki tanggung jawab untuk mengangkat IKM yang berada di bawahnya untuk tumbuh bersama.
“Kami patut berbangga, setelah program kemitraan inklusif closed loop ini diluncurkan, industri skala besar melakukan respon yang positif. Langkah yang dilakukan Kementerian Perindustrian dalam kerja sama ini merupakan contoh nyata Indonesia Incorporated yang kami bangun bersama program Kemitraan Inklusif Closed-Loop. Semua berkolaborasi untuk membangun Indonesia dan membuat IKM menjadi berdaya,” ujar dia dalam keterangannya, Kamis (10/11/2022).
Arsjad menambahkan, pihaknya yakin dengan kolaborasi yang inklusif tersebut, perekonomian Indonesia akan bertumbuh makin kuat. Pasalnya, kerja sama tersebut bakal memperkokoh rantai pasokan produksi yang membawa sejumlah nilai tambah bagi masyarakat.
Seperti diketahui, IKM adalah motor dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusi IKM terhadap perekonomian mencapai sekitar 99,7% dari total sektor industri. IKM juga menyerap 66,2% dari total 15,6 juta tenaga kerja di sektor industri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kemitraan Inklusif Closed-Loop bakal mendorong IKM menjadi mandiri melalui kepastian pasar, transfer teknologi, perbaikan kualitas dan kuantitas serta sistem manajemen, peningkatan SDM, dan juga kemudahan akses pembiayaan. “Industri manufaktur seperti otomotif yang bekerja sama dengan IKM dapat meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk manufaktur yang dihasilkan,” kata Agus.