Empat Pesan Arsjad Rasjid Hadapi Tahun 2023
JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yang juga CEO Indika Energy, Arsjad Rasjid menatap optimistis pada tahun 2023 ini dengan empat pesan penting.
Pesan-pesan tersebut didasarkan pada kondisi ekonomi global saat ini yang diprediksi bakal mengalami resesi. Sementara itu, Indonesia membutuhkan daya dongkrak untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Berikut empat pesan Ketua Umum KADIN tersebut:
Spending Juga Penting
Dengan kondisi makro yang terlihat gelap, mungkin respons pertama kita adalah untuk menabung. Tetapi, berbelanja atau spending juga sangatlah penting untuk menciptakan permintaan dan menggerakkan ekonomi dalam negeri. Seperti diketahui, 55 persen PDB nasional digerakkan oleh belanja domestik.
Gunakan Produk Lokal
Indonesia adalah negara yang secara ekonomi cukup self reliant. Saat ini, hanya sekitar 25% ekonomi Indonesia memiliki ketergantungan pada perdagangan luar negeri.
Dengan jumlah penduduk mencapai 275 juta jiwa, kekuatan pasar domestik menjadi andalan utama Indonesia. Karena itu, gunakanlah produk lokal dan sumber daya lokal yang ada di dalam negeri untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan membeli produk lokal, Anda berkontribusi menyelamatkan sesama Indonesia lainnya.
Ciptakan Lapangan Kerja yang Labor Intensive
Buka kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja yang sangat membutuhkan manusia atau tidak bisa digantikan oleh mesin. Ini soal solidaritas sosial dan ekonomi antar sesama, tidak melulu soal ekonomi. Karena beban satu pengusaha dengan pengusaha yang lain akan sangat berbeda-beda tahun ini. Ada yang akan terimbas dengan kuat dan berdampak pada pengurangan tenaga kerja, ada yang mendapatkan keuntungan.
Jika Anda memiliki kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan, seraplah sebanyak mungkin yang bisa diserap. Indonesia butuh Anda, seperti pada proyek pelestarian desa, jasa kesehatan, jasa pendidikan, atau pariwisata.
Miliki Mindset Positif
2023 adalah tahun untuk berwaspada, tetapi bukan untuk ditakuti atau menakuti. Masih banyak industri yang bisa berkembang di Indonesia, dan sumber daya maupun demandnya pun tersedia. Jadi, berpikirlah positif dan lihat peluang untuk berkontribusi positif pada ekonomi nasional.