JAKARTA–Usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) bakal menjadi prioritas dalam KTT negara-negara ASEAN melalui Forum ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 yang digawangi oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Hal ini menjadi pokok utama pembicaraan antara Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada akhir pekan lalu.
“Kami meminta dukungan penuh pemerintah agar mendukung KADIN yang ingin membawa UMKM sebagai salah satu yang diprioritaskan di momen Keketuaan ASEAN 2023 saat ini. UMKM harus dapat menikmati manfaat terbesar dari ajang ini,” ujar Arsjad dalam keterangannya Senin (6/2/2023).
Arsjad mengatakan, UMKM menjadi tulang punggung Indonesia. Dalam konteks regional, sekitar 85% perekonomian ASEAN disumbang oleh pelaku UMKM. Karena itu, sudah pantas UMKM menjadi topik penting yang disoroti dalam Keketuaan ASEAN BAC 2023.
Pada kesempatan Keketuaan ASEAN kali ini, KADIN akan membawa program kemitraan inklusif dan Wiki Enterpreneur sebagai program warisan untuk mendorong UMKM naik kelas.
“Tentu saja kami butuh sinergi yang kuat antara sektor swasta dan pemerintah untuk mewujudkan tekad tersebut,” kata Arsjad.
Arsjad menambahkan, negara-negara ASEAN memiliki cukup imun dalam mengatasi runtuhnya perdagangan global melalui UMKM. Hal ini menjadi dasar untuk mengajak semua pihak menaruh perhatian yang tinggi pada UMKM untuk bertumbuh dan berkembang.
KADIN pun, tambah Arsjad, terus mengupayakan agar UMKM naik kelas. KADIN telah menggagas plaftorm Wikiwirausaha. Platform ini menjadi jembatan penghubung UMKM, koperasi, startup atau pemerintah daerah terkait pemberdayaan UMKM dan juga masalah rantai pasok.
Wikiwirausaha diinisiasi untuk membantu UMKM mendapat informasi mengenai pelatihan dan kemitraan. Pelaku UMKM juga dapat mencari mitra melalui platform ini. Bahkan, platform ini juga dapat dijadikan forum diskusi antar pelaku UMKM.
Wikiwirausaha memungkinkan penggunanya untuk mengisi konten yang memperkaya wawasan para pelaku UMKM. Pelaku usaha juga dapat mengakses berbagai informasi, pelatihan, serta berdiskusi mulai dari literasi keuangan hingga masalah perizinan usaha.
Hal senada diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Tahun ini, kata Teten, akan menjadi momentum bagi UMKM untuk menguasai pasar domestik. Karena arus barang terganggu karena konflik geopolitik, UMKM memiliki kesempatan untuk memanfaatkan peluang yang ada di pasar dalam negeri.
Teten juga menegaskan, dengan sejumlah intervensi, pemerintah bakal memperkuat daya beli masyarakat dan menjaga konsumsi masyarakat pada tahun ini. Hal ini menjadi landasan bagi UMKM untuk dapat bertumbuh dan berkembangan.