Arsjad Rasjid Sapa Generasi Muda ASEAN di London
JAKARTA–Generasi muda Indonesia di Kota London mendapat kunjungan istimewa dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid di sela-sela kunjungannya ke kota tersebut.
Pertemuan istimewa tersebut dilakukan sesi kuliah umum di London School of Economics (LSE), yang berlangsung beberapa waktu lalu. Arsjad membawa kuliah umum dengan topik utama “Shaping ASEAN Net Zero Future.”
“Menyenangkan sekali bertemu dengan adik-adik mahasiswa asal Indonesia yang tengah melanjutkan studi di Inggris. Saya bisa merasakan spirit mereka sebagai changemarkers dan calon pemimpin masa depan,” ujar dia.
Arsjad menegaskan, ASEAN menyumbang sekitar 8 persen emisi karbon global dan termasuk dalam kawasan yang rentan terhadap perubahan iklim. Sejak Keketuaan ASEAN di Brunei Darussalam dua tahun lalu, isu perubahan iklim juga telah menjadi prioritas regional.
Melalui Keketuaan ASEAN BAC 2023, Kadin Indonesia menginisiasi dua program warisan, yaitu ASEAN Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence. Kedua program tersebut merupakan kunci untuk mengakselerasi dan mendorong terciptanya karbon netral di ASEAN.
Di lain pihak, ekonomi sirkular memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Implementasi dari ekonomi sirkular tersebut sejalan dengan seruan pemulihan ekonomi global yang berorientasi pada ekonomi hijau.
“Saya mendorong agar generasi muda yang hadir pada kuliah umum tersebut untuk terjun ke ekonomi sirkular. Dengan semakin tingginya kesadaran terhadap pemulihan global di kalangan milenial saat ini, generasi muda menjadi agen pengubah yang paling tepat dalam membawa Indonesia ke arah ekonomi hijau,” katanya.
Arsjad juga menjelaskan, tiga alasan utama yang membuat dirinya mendorong para pengusaha muda terlibat dalam ekonomi sirkular. Pertama, ekonomi sirkular mengurangi emisi karbon. Karena ekonomi sirkular didisain untuk meminimalisir penggunaan bahan dasar, yang juga mengurangi jumlah sampah dan membantu dekarbonisasi.
Kedua, ekonomi sirkular menciptakan lapangan pekerjaan baru, yang belakangan ini dikenal sebagai green jobs. Dengan semakin terbukanya teknologi dan ilmu-ilmu terapan terkait lingkungan yang berkelanjutan, lapangan pekerjaan terkait implementasi ekonomi yang ramah lingkungan pun bertumbuh.
Ketiga, sirkular ekonomi menciptakan revenue stream baru yang lebih efisien dan berkelanjutan. Sirkular ekonomi bukan menciptakan produk yang ramah lingkungan tetapi juga berpotensi memiliki life-span lebih panjang dan menciptakan revenue stream baru.
Seperti diketahui, Indonesia telah menetapkan arah dan strategi implementasi ekonomi sirkular di lima sektor prioritas, yaitu pembangunan energi berkelanjutan, pengelolaan limbah terpadu, pengembangan industri hijau, pemulihan lahan berkelanjutan, serta inventarisasi dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan kelautan.