Banyak Negara Antre Siap Berinvestasi di Indonesia
JAKARTA–Pekan lalu merupakan minggu yang sibuk bagi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Sejumlah negara antre mendatangi Indonesia, bak gadis manis yang diperebutkan banyak peminat. Di antara negara-negara itu, ada Amerika Serikat, Australia, bahkah Iran. Sejumlah peluang, minat, dan kesepakatan tercapai dari meja tatap muka.
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan, pekan lalu dirinya bersama sejumlah perwakilan dari KADIN Indonesia bertemu dengan Gubernur New South Wales Australia Margaret Beazley, Presiden dan CEO US-ABC Ted Osius, Presiden Seyyed Ebrahim Raisi, dan perwakilan dari Kedutaan Polandia di Jakarta.
Dari kunjungan tersebut, bersama perwakilan industri dan pengusaha Amerika Serikat, beberapa nota kesepahaman ditandatangani, di antaranya kerja sama di sektor kesehatan, ekonomi digital, transformasi digital, rantai pasok makanan dan pertanian kawasan, pemberdayaan UMKM, keberlanjutan, dan hilirisasi.
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan P Roeslani menegaskan, KADIN Indonesia adalah mitra kerja sama yang tepat bagi pengusaha Amerika Serikat. Angka perdagangan Amerika Serikat dan Indonesia terus meningkat, tercatat mengalami kenaikan 18% dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, bersama New South Wales, kedatangan Margaret Beazley menunjukkan semakin eratnya hubungan antara Australia dan Indonesia. KADIN Indonesia menjajaki peluang kemitraan mulai dari pengembangan infrastruktur, perdagangan, dan investasi. Hal ini tidak jauh berbeda dengan kesepakatan dalam pembicaraan dengan perwakilan kedutaan Polandia.
“Kami juga tersentuh dengan kedatangan Presiden Seyyed Ebrahim Raisi yang bersedia bertemu dengan KADIN Indonesia. Baik Iran maupun Indonesia merupakan bagian dari kekuatan ekonomi besar di masing-masing kawasan,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, Iran menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua setelah Saudi Arabia di kawasan Timur Tengah, sedangkan Indonesia memimpin perekonomian di Asia Tenggara. “Kami menjajaki berbagai potensi kemitraan strategis, antara lain di sektor energi terberukan, infrastruktur, dan manufaktur,” katanya.
Arsjad menegaskan, pihaknya juga mengundang perwakilan dari Australia, Amerika Serikat, dan Iran untuk bergabung dalam mendukung ASEAN BAC 2023. ASEAN bakal menjadi episentrum dunia dan ketiganya diberi kesempatan pertama untuk menjalin kerja sama dengan ASEAN.