JAKARTA–Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia tiada henti mempromosikan ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023. Pada pekan lalu, bersama rombongan Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid, yang juga Ketua ASEAN BAC 2023 mengunjungi tetangga terdekat Australia.
Arsjad mengungkapkan, Australia merupakan negara pertama yang menjadi mitra dialog ASEAN dan turut berkontribusi besar dalam tujuan pembangunan ASEAN. Karena itu, Australia memainkan peranan penting dalam menjembatani ASEAN menjadi episentrum ekonomi global.
“Saat diberi kesempatan berbicara di Australia – ASEAN Business Forum 2023 di Sydney, saya menyoroti penguatan hubungan Australia dan Indonesia dalam hal kemitraan perdagangan, kolaborasi dalam isu perubahan iklim, pembentukkan pasar karbon gabungan, dan kerja sama dalam membangun infrastruktur digital,” ujar dia.
Di samping itu, lanjut dia, pihaknya juga menjajaki berbagai peluang kerja sama dalam hal pembangunan ekosistem kendaraan listrik dan pendidikan. Pasalnya, Australia memiliki kandungan lithium yang tidak ada di Indonesia, yang menjadi salah satu komponen utama di industri kendaraan listrik.
“Kita harus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan negara-negara sahabat untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi kesejahteraan bangsa Indonesia. Lebih luas lagi untuk mendukung kemajuan kawasan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia,” katanya.
Untuk diketahui, Indonesia – Australia juga aktif dalam kerja sama ekonomi kawasan. Kedua negara merupakan partisipan aktif dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Menurut pangkalan data perdagangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Comtrade), nilai perdagangan barang antara Indonesia dan Australia mencapai US$12,64 miliar pada tahun 2021, rekor tertinggi sejak tahun 1989.
Arsjad menambahkan, pihaknya juga mengajak komunitas bisnis di Australia untuk ikut hadir mensukseskan dua event utama ASEAN BAC, yaitu ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) dan ASEAN Business Award (ABA) pada September mendatang. Pada kedua event tersebut, Indonesia-Austalia dapat membangun kesepakatan yang lebih riil terkait berbagai peluang kerja sama ke depan.