JAKARTA–Setelah rangkaian pertemuan sejak B20 akhir tahun lalu, Indonesia – Australia makin mesra dalam mewujudkan mimpi sebagai pemimpin di mazhab kendaraan listrik. Kini, mimpi tersebut bakal terwujud dalam kenyataan menyusul penandatanganan kesepakatan kerja sama (memorandum of understanding/MoU) bersama pemerintah Australia Barat.
Disaksikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan sejumlah rombongan dari Indonesia, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid saling menandatangani MoU tersebut bersama Premier Australia Barat Roger Hugh Cook.
MoU yang ditandatangani tersebut terkait pengembangan critical mineral periode 2023 – 2025, yang akan fokus pada tiga pilar, yaitu rantai pasok kendaraan listrik, ESG, dan pengembangan tenaga kerja terampil.
Pertemuan dan penandatanganan MoU tersebut sebenarnya bagian dari rangkaian kunjungan yang diadakan Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri ke Australia. Salah satunya adalah bertemu dengan para CEO terkemuka di Australia, Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic, dan Premier Australia Barat Roger Hugh Cook.
Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menggarisbawahi peluang kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam hal hilirisasi industri baterei kendaraan listrik, energi hijau, IKN, pendidikan, dan kesehatan.
“Indonesia dan Australia merupakan tetangga dekat. Karena itu, kita harus memperkuat sinergi, terutama dari kemitraan pemerintah dan swasta yang bahu membahu dalam menyejahterakan masyarakat dan meninggalkan legacy bagi generasi mendatang,” ujar Arsjad.
Hal ini dilatarbelakangi oleh kekayaan sumber daya alam masing-masing. Indonesia diberkahi dengan nikel, sedangkah Australia memiliki lithium.
“Jika kedua negara tersebut memanfaatkan sumber daya alam tersebut, kita bisa menjadi global value chain hub untuk produksi baterei kendaraan listrik,” tegasnya.
Arsjad menambahkan, saat di B20 akhir tahun lalu, Presiden Jokowi dan PM Anthony Albanese telah menegaskan untuk memanfaatkan peluang tersebut. Dalam kesempatan yang sama, KADIN Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan Roger Cook.
Pada Februari, KADIN Indonesia dan Pemerintah Australia Barat menandatangani MoU terkait Critical mineral periode 2023 – 2025. “MoU yang ditandatangani tersebut adalah kelanjutan dari rangkaian pertemuan tersebut dan semoga menjadi motor dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata dia.