Empat Pilar Menuju Indonesia Emas 2045
JAKARTA ― Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid optimistis Indonesia bakal menjadi negara maju di masa mendatang. Melalui peta jalan Indonesia Emas 2045, langkah untuk mewujudkan negara yang tangguh, sejahtera dan inklusif, diyakini Arsjad akan bisa digapai.
Peta jalan inilah yang saat ini dijadikan sebagai strategi dan target pencapaian pembangunan sesuai Visi Indonesia Emas 2045.
“Untuk dapat menjadi negara maju, Indonesia harus dapat keluar dari middle-income trade,” kata Arsjad saat menyampaikan orasi ilmiah ”Visi Indonesia Emas 2045” pada perayaan puncak Dies Natalis ke-67 Universitas Hasanuddin, Makassar, Sabtu (9/9) lalu.
Menurut Arsjad, terdapat empat pilar strategi pembangunan untuk menuju Indonesia Emas 2045. Pilar tersebut, antara lain:
Pertama, mencapai ketahanan pangan dan ketahanan kesehatan. Kedua, mencapai kesejahteraan melalui pengembangan sektor-sektor strategis, seperti manufaktur, UMKM, keuangan serta pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ketiga, mendorong inklusivitas melalui pemberdayaan populasi rentan. Dan, keempat, mendorong keberlanjutan melalui dekarbonisasi industri dan elektrifikasi kendaraan.
Selain empat pilar tersebut, Arsjad menyebutkan, Indonesia juga memerlukan aspek pendukung seperti sumber daya manusia, infrastruktur, digital dan regulasi.
Di samping itu, yang juga harus diperhatikan adalah bonus demografi Indonesia, yang pada 2045 diproyeksikan penduduk usia produktif akan mencapai 70 persen dari total populasi.
Arsjad bilang, sumber daya manusia yang berkualitas berperan penting agar Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi dengan baik.
Sebaliknya, bonus demografi tidak akan bisa diraih jika sumber daya manusia tidak berkualitas. Dampaknya, justru bisa membawa masalah sosial, seperti kemiskinan, pengangguran hingga tingkat kriminalitas yang tinggi.