Arsjad Rasjid Ajak Teladani Sifat Mulia Nabi Muhammad SAW
YOGYAKARTA ― Pengusaha nasional, Arsjad Rasjid menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dipusatkan di Ndalem An-Nadwah, Krapyak, Yogyakarta, Minggu (8/10) malam. Mewakili KH Sayyid Muhammad Hilal Al-Aidid, yang menjadi tuan rumah, Arsjad Rasjid pun mengajak untuk meneladani sifat mulia dan ajaran Nabi Muhammad.
Arsjad menyebutkan, peringatan Maulid Nabi bukan sekadar perayaan, namun juga menjadi momentum untuk mengekspresikan rasa cinta kepada Rasullulah.
“Sekaligus merefleksikan akhlakul karimah beliau yang menjadi teladan bagi kita semua,” terang Arsjad Rasjid.
Menurutnya, ada sifat mulia Nabi Muhammad yang bisa diteladani bersama. Pertama, adalah amanah atau dapat dipercaya.
“Sifat ini menjadi teladan bagi saya pribadi. Di setiap tanggung jawab yang kita emban, kita harus selalu menjaga amanah, berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan kewajiban dengan sebaik mungkin,” sebutnya.
Dan, sebagai seorang santri, ia pun akan selalu siap menerima amanah dari para gurunya. Termasuk, ketika KH Sayyid Muhammad Hilal Al-Aidid memintanya untuk memberikan sambutan kepada hadirin. “Ini sebagai bentuk khidmat saya terhadap guru,” sebutnya.
Kedua, lanjut Arsjad, ajaran yang bisa diteladani dari Nabi Muhammad adalah tabliq atau menyampaikan kebaikan.
“Terutama menjelang tahun pesta demokrasi, penting bagi kita semua untuk menjaga perdamaian, keamanan dan kesantunan dalam bermasyarakat,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Arsjad juga menyampaikan selamat datang kepada para guru, para ulama dari Mesir dan Yordania, yang turut hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad di Krapyak, Yogyakarta.
Dalam pandangan Arsjad, kehadiran ulama ini merupakan bentuk silaturahmi umat muslim yang luar biasa, tanpa memandang batas negara atau budaya.
Ia juga mengatakan, dengan hadirnya para ulama terkemuka, para intelektual dan cendekiawan muslim Indonesia bisa bersilaturahmi dan berkolaborasi, sehingga bisa menjadi rahmat bersama.
Arsjad juga berharap peringatan ini mampu menjadi momentum untuk mewujudkan harmonisasi antara alam dan manusia, juga antara akal dan pikiran.
“Mari kita semua bersatu, meneladani sifat mulia Rasulullah dalam bermasyarakat, demi Indonesia yang damai dan sejahtera,” tuturnya.
Peringatan Maulid Nabi di Krapyak, Yogyakarta, dihadiri para ulama terkemuka, seperti Syekh Ali Jum’ah (Mesir), Syeikh Osama Azhari (Mesir), Syekh lbrahim Salah Alhod hod (Mesir), Syekh Jaber Baghdady (Mesir), Syekh Abdel Hady Elkasbey (Mesir) serta Syekh Aum Al Qaddumi (Yordania). Pelantun salawat asal Mesir, Mustafa Atep juga terlihatbhadir di Krapyak.
Diikuti ribuan santri dan masyarakat, peringatan Maulid Nabi ini juga dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, ibu bangsa Sinta Nuriyah Wahid, Ketua MUI KH Anwar Iskandar, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, serta Ketua Tanfidziyah PBNU Alissa Wahid.