Saatnya Apresiasi dan Evaluasi untuk Panahan Indonesia
JAKARTA–Asian Games ke-19 di Hangzhou, China Resmi ditutup. Tim panahan Indonesia meraih dua perunggu pada ajang tersebut, termasuk satu tiket Olimpiade Paris 2024. Namun, pencapaian tersebut meleset dari target yang ditetapkan, antara lain satu emas, dua perak, dan dua perunggu.
Ketua Umum PB Perpani Arsjad Rasjid mengatakan, cabang olahraga panahan adalah olahraga Asia. Banyak atlet elit dunia yang berlaga di ajang Asian Games, seperti dari Korea Selatan, India, China Taipei. Beberapa bahkan yang selama ini berada di luar radar ajang panahan dunia, seperti Bhutan, Mongolia, Bangladesh, dapat tampil kompetitif di ajang tersebut.
Pencapaian Indonesia, lanjut dia, patut diapresiasi. Kontingen panahan Indonesia sudah berupaya memberikan yang terbaik bagi Tanah Air. Dua perunggu dan satu tiket olimpiade Paris 2024 merupakan hasil dari proses pelatihan yang dilakukan para atlet dan pelatih.
“Kami mengapresiasi pencapaian para atlet di ajang Asian Games, sekaligus kembali melecut tim panahan Indonesia untuk terus berbenah, melakukan evaluasi, agar mengejar ketertinggalan dari negara Asia lainnya. Kita selalu ingin menjadi yang terbaik,” ujar dia.
Arsjad menegaskan, setelah Asian Games, masih ada ajang penting lainnya, seperti kesempatan kualifikasi Olimpiade Paris 2024 di Bangkok, pada November mendatang. Tim panahan Indonesia masih mengejar tiket untuk menambah jumlah tim yang masuk ke olimpiade.
“Masih ada waktu untuk melakukan persiapan. Kemauan dan kerja keras sudah menanti kita di depan. Jangan libur lama dari Asian Games, PR kita masih banyak,” katanya.
Seperti diketahui, dari ajang Asian Games 2022 di Hangzhou, China, Tim Panahan Indonesia mempersembahkan dua medali perunggu dari Tim Beregu Campuran (Mixed Recurve) dan Tim Beregu Putra Recurve. Sementara itu, Diananda Choirunisa mendapatkan tiket Olimpiade Paris 2024 dari individu putri mixed recurve.
Panahan Indonesia seharusnya bisa menambah satu medali perunggu lagi pada divisi individu compound putri. Ratih Zilizati yang berlaga di final, memperebutkan tempat ketiga, harus mengakui keunggulan atlet compound putri asal India.