JAKARTA–Sosok cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo masih menjadi tanda tanya. Walaupun nama-nama telah beredar, hingga kini belum ada pengumuman resmi dari koalisi pengusung Ganjar Pranowo.
Ketua TPN Ganjar Presiden Arsjad Rasjid mengatakan, keputusan terkait cawapres Ganjar Pranowo tidak bisa dibuat tergesa-gesa atau asal-asalan. Banyak pertimbangan yang mendasari keputusan tersebut, sehingga setiap calon yang diusulkan memerlukan pertimbangan dari berbagai sisi.
“Tidak mudah untuk memutuskan siapa yang akan mendampingi Ganjar Pranowo sebagai capres. Yang jelas adalah keduanya harus sejalan, satu visi, dan saling melengkapi. Tentu saja untuk Indonesia Emas,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, Indonesia menghadapi tantangan yang tidak mudah ke depan. Apalagi, dunia saat ini sedang dilanda ketegangan geopolitik akibat perang Rusia dan Ukraina, juga memanasnya jalur Gaza antara Israel dan Palestina.
Di dalam negeri sendiri, Indonesia dihadapkan pada tantangan ketahanan pangan, kesehatan, transisi energi, hilirisasi, hingga ledakan bonus demografi untuk mencapai Indonesia Emas.
“Selain pertimbangan elektoral, calon pendamping Ganjar harus bisa melengkapi gaya kepemimpinan Ganjar untuk membawa Indonesia lebih maju dan sejahtera. Kita ingin agar setelah terpilih, kita sudah bisa berlari kencang,” katanya.
Seperti diketahui, beredar nama-nama calon pendamping Ganjar, seperti Sandiaga Uno, Mahfud MD, Ridwan Kamil, Andhika Perkasa, Khofifah Indarparawangsa, Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang, Yenni Wahid, hingga Basuki Hadimuljono.
Arsjad menegaskan, pada waktunya cawapres Ganjar akan diumumkan dan pilihan tersebut merupakan yang terbaik. Kalau pun ada kejutan dari nama-nama yang selama ini beredar, pilihan itu sudah diputuskan dengan proses pertimbangan yang panjang dan matang.
“Mudah-mudahan masyarakat juga bisa melihat keseriusan kami dalam memilih calon pemimpin bangsa ini. Salah memilih, kita akan ikut menderita bersama dalam lima tahun ke depan,” katanya.