Judi Online “Shadow Ekonomi” yang Merugikan Negara
JAKARTA–Ketua TPN Ganjar Presiden dan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid menegaskan keberadaan judi online sangat merugikan masyarakat dan negara. Wabah tersebut sudah merasuk ke sendi kehidupan masyarakat dan tidak bisa dibiarkan.
Arsjad mengungkapkan, perputaran judi online di Indonesia sangat besar mencapai Rp200 triliun. Dana tersebut seharusnya bisa digunakan untuk membangun 1300 rumah sakit atau membiayai dana bos terhadap 28 juta siswa.
Namun, karena aktivitas tersebut merupakan shadow ekonomi, maka judi online tidak tercatat sebagai penerimaan negara. Perputaran uang tersebut berada di bawah radar penerimaan negara, tanpa ada setoran pajak, sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk memacu kesejahteraan masyarakat.
“Kita harus setop judi online segera atau ekonomi negara kita akan hancur,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, judi online juga telah masuk ke sendi-sendi kehidupan masyarakat. Sebagian masyarakat telah merasakan dampak negatifnya, karena ekonominya menjadi hancur. Sebagian lagi terjebak dalam utang, lalu masuk ke tindakan negatif berantai lainnya, seperti human trafficking.
“Menyedihkan sekali karena judi online ini bahkan sudah merasuk ke kelompok masyarakat yang rentah, bahkan ke anak-anak, generasi masa depan bangsa,” katanya.
Arsjad menegaskan, jika dibiarkan terus menerus, judi online menjadi ancaman serius untuk Indonesia Emas. Generasi yang dihasilkan adalah generasi yang mewarisi utang yang besar, masyarakat yang depresi, dan rentan terhadap kejahatan lainnya.
Sementara untuk mencapai Indonesia Emas, perekonomian harus stabil, tumbuh melalui kinerja fundamental yang positif, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini berbanding terbalik dengan aktivitas judi online, yang jumlah perputaran uangnya besar, tetapi tidak memberikan dampak bagi ekonomi nasional.
“Bagaimana kita bisa menyonsong Indonesia Emas, bagaimana kita bisa sejahtera dan makmur. Ini sudah tidak bisa dibiarkan. Kita harus bertindak tegas dan hentikan aktivitas ini,” tegas dia.