JAKARTA–Calon Presiden dan Wakil Presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD sangat memperhatikan nasib dan kepentingan buruh di tanah air. Para buruh mendapatkan tempat khusus ketika pasangan dengan nomor urut 3 ini menyusun visi dan misi.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengungkapkan, kesejahteraan buruh merupakan upaya mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi. Bagi Ganjar-Mahfud, buruh menjadi bagian penting yang harus diperhatikan ketika membangun perekonomian tanah air.
“Programnya ‘Buruh Sejahtera’ Mas Ganjar dan Pak Mahfud berkomitmen meningkatkan kesejahteraan buruh dan pekerja,” kata Arsjad.
Arsjad menegaskan, ada banyak hal yang bakal dilakukan pasangan Ganjar-Mahfud untuk meningkatkan kesejahteraan buruh. Salah satunya dengan memberikan akses pada pekerjaan layak untuk buruh tanah air.
“Melalui kesempatan kerja yang produktif, pekerjaan yang layak, serta perlindungan ketenagakerjaan,” ucap dia.
Arsjad juga mengingatkan agar para buruh tidak terkecoh dengan calon pemimpin yang seolah-olah mengenal dan mengimingi berbagai janji muluk. Karena itu, pilihlah calon pemimpin yang benar-benar bisa memperjuangkan hak, kepentingan, dan kesejahteraan buruh.
Buruh merupakan kalangan yang dekat dengan Ganjar Pranowo. Hal tersebut telah terlihat sejak dia masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ganjar menegaskan, buruh merupakan sosok yang bakal selalu dia bela.
Menurut Ganjar, poin penting yang menjadi perhatiannya, yakni kesetaraan antara kepentingan kesejahteraan buruh dan kebutuhan perusahaan. Dia menyebutkan hubungan antara buruh dan perusahaan harus sejajar.
“Kita harus menciptakan keseimbangan-keseimbangan yang dalam bahasa saya equal. Dalam konteks relasi hubungan industrial yang ada,” kata dia.
Keberpihakan tersebut dapat terlihat jelas dengan masuknya agenda terkait perburuhan dalam visi dan misi Ganjar-Mahfud. Diskusi dengan kalangan buruh amat penting untuk mendengarkan aspirasi secara langsung.
Ganjar mengungkapkan, dirinya terbiasa mengundang buruh untuk berdiskusi terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang menjadi tuntutan mereka. Menurut dia, cara tersebut lebih efektif untuk mengetahui apa yang menjadi masalah di kalangan buruh.
“Kita undang lebih dulu agar kita bisa mendapatkan informasi yang lebih detail dan jelas, sehingga nanti apabila disampaikan dalam forum yang terbuka, kami saling memahami,” tandas Ganjar.