Ganjar-Mahfud Perjuangkan Perempuan, Kesetaraan dan HAM
JAKARTA — Arsjad Rasjid mengungkapkan, pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud Md berkomitmen kuat untuk memperjuangkan perempuan, kesetaraan, lingkungan hidup, pemberantasan korupsi serta hak asasi manusia (HAM).
Menurut Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini, komitmen itu telah ditetapkan Ganjar-Mahfud dalam salah satu misi gerak cepatnya. Yakni, mempercepat pelaksanaan demokrasi substantif, penghormatan HAM, supremasi hukum yang berkeadilan dan keamanan yang profesional.
Ganjar-Mahfud, dipastikan juga akan menjamin kebebasan berpendapat, berekspresi, berserikat, dan menyebarkan informasi untuk dapat mewujudkan kehidupan sipil yang bebas dan bertanggung jawab. Dengan demikian indeks demokrasi bisa meningkat menjadi 7,4-7,6.
Selain itu, pasangan capres-cawapres nomor urut tiga ini pun akan memperkuat hak-hak politik rakyat dan kaum minoritas. Keduanya dipastikan bakal menjamin hak ikut serta dalam pemerintahan, hak dipilih dan memilih, serta terlibat dalam partai politik.
Ganjar-Mahfud, lanjut Arsjad, juga berkomitmen untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM secara berkeadilan. Terutama, terhadap kasus pelanggaran HAM yang menjadi beban peradaban bagi bangsa dan negara.
Untuk memperluas visi-misi Ganjar pada isu-isu krusial tersebut, TPN di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid telah membentuk Deputi Inklusi. Tim yang dikepalai Deputi V Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jaleswari Pramodhawardani itu, berisikan para tokoh hingga aktivis yang aktif berperan dalam isu sosial, perempuan, hingga HAM.
Digawangi aktivis perempuan Sandra Moniaga, Nia Sjarifudin, Yustitia Arief, Ruby Khalifah, serta Ika Ardina, deputi ini akan memperkuat perjuangan demokrasi yang menjadi amanat reformasi.
“Kita memperjuangkan nilai dan menyelamatkan demokrasi. Langkah ini menunjukkan komitmen TPN Ganjar-Mahfud bahwa kita ingin pemenangan ini bukan untuk sekelompok, tapi untuk semua rakyat Indonesia,” terang Arsjad.
Jaleswari mengungkapkan alasannya bergabung TPN Ganjar-Mahfud karena melihat situasi demokrasi yang saat ini terancam. Ia pun meyakini Ganjar-Mahfud dapat mewadahi inklusivitas dalam pemerintahan ke depan.