Arsjad Rasjid: Masa Depan adalah tentang Keseimbangan
JAKARTA — Seorang pemimpin terkadang harus dihadapkan pada situasi yang sangat pelik. Ia dituntut untuk bisa mengambil keputusan secara cermat agar tak berakibat buruk.
Dalam situasi seperti ini, berdasarkan apakah sebuah keputusan mestinya harus diambil. Berbasis logika, emosi atau menggabungkan keduanya?
Pengusaha nasional, Arsjad Rasjid membagikan langkah agar keputusan bisa diambil secara tepat. Arsjad bilang, keputusan terbaik adalah yang diambil dengan cara seimbang.
Seorang pemimpin tidak boleh meninggalkan suara yang sering terabaikan dalam proses pengambilan keputusan, yakni emosi.
“Jangan abaikan emosi. Seringkali kita terjebak memikirkan keputusan hanya dalam kerangka logika. Mari kita lihat sisi lainnya, yaitu emosi,” terang Arsjad.
Emosi, ungkap Arsjad, mampu memberikan kedalaman pada keputusan. Ia adalah intuisi dan nilai batin yang terkadang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
“Sebagai pemimpin, belajarlah mendengarkan perasaan. Jangan biarkan angka dan data menghalangi kita merasakan apa yang sebenarnya penting. Kita harus mengingat pengalaman-pengalaman selama ini,” lanjutnya.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini sendiri kerap menemukan bahwa keputusan terbaik seringkali dicapai dengan menggabungkan logika dan intuisi. Karena itulah, ia mengajak untuk mulai mengembangkan kebijaksanaan emosional.
“Jadilah pemimpin yang mampu menggabungkan akal dan perasaan, membawa keputusan yang tidak hanya cerdas, tapi juga bermakna,” tuturnya.
Bagi Arsjad, masa depan adalah tentang keseimbangan. “Mari kita berjalan menuju ke sana bersama,” ujarnya.