JAKARTA — Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md menegaskan komitmennya untuk membangun perekonomian desa dan wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Melalui pembangunan ini, Ganjar-Mahfud optimistis mampu memperkuat Indonesia.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menerangkan, komitmen itu disimbolkan melalui kampanye perdana Ganjar-Mahfud yang sengaja memilih Distrik Semangga, Merauke, Papua Selatan dan Desa Jaboi, Sabang, Aceh.
“Kami mulai dari desa, mas Ganjar di Merauke, Prof Mahfud di Sabang. Ini karena kami memang ingin membangun ekonomi dari desa,” kata Arsjad Rasjid.
Selain itu, lanjut Arsjad, pemilihan lokasi kampanye itu juga merupakan perwujudan sila ketiga Pancasila, persatuan Indonesia.
Arsjad menjelaskan, pentingnya pembangunan desa juga telah ditetapkan Ganjar-Mahfud melalui misi gerak cepat untuk memeratakan pembangunan ekonomi. Dalam poin pembangunan adil dan merata, pasangan ini menegaskan komitmennya untuk membawa desa naik kelas.
“Kami akan melipatgandakan Dana Desa berkualitas untuk memastikan 50 persen dari total jumlah desa di Indonesia menjadi desa mandiri yang sejahtera dan unggul,” terang Arsjad.
Selain itu, Ganjar-Mahfud juga siap menjadikan desa-kota tumbuh bersama. Dalam poin ini, keduanya akan menjadikan kota sebagai sentra pertumbuhan ekonomi yang dapat menarik dan mendorong desa untuk tumbuh bersama.
“Desa menjadi penyedia sumber daya yang dibutuhkan serta penopang kebutuhan perkotaan yang dapat diandalkan dan berkesinambungan,” terang Arsjad.
Di samping itu, Ganjar dan Mahfud akan menjadikan daerah perbatasan dan wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) sebagai koridor strategis.
“SDM, program afirmasi, akselerasi infrastruktur, energi, pangan, akan air bersih akan terus diperkuat. Selain itu, menjadikan wilayah perbatasan dan 3T sebagai koridor strategis pembangunan nasional,” tandas Arsjad.