JAKARTA–Salah satu faktor pembeda yang mencolok Ganjar-Mahfud dari pasangan lain adalah selalu turun ke desa, bahkan menginap di rumah warga. Hal ini menunjukkan Ganjar-Mahfud begitu lekat dengan masyarakat, dan ingin mendengarkan dari dekat aspirasi serta suara rakyat.
Ketua TPN Ganjar Mahfud Arsjad Rasjid mengatakan, kunjungan desa yang dilakukan paslon nomor urut 3 ini merupakan bukti bahwa Ganjar dan Mahfud tidak melupakan dari mana keduanya berasal.
“Ganjar dan Mahfud datang dari desa, dari kampung, sama dengan ibu-bapak sekalian, sama banget. Alhamdulillah mereka dapat pendidikan, masuk jadi anggota DPR dan sekarang jadi capres dan cawapres, tapi aslinya datang dari desa,” kata Arsjad.
Menurut Arsjad, Ganjar Pranowo bahkan sudah menunjukkan gaya turun ke desa sejak masih menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng). Bukan hanya sekadar berkampanye, Ganjar bahkan memilih menginap di rumah warga agar dapat berdialog dalam suasana yang santai.
“Mas Ganjar itu sudah dari dulu begitu, makanya selalu ingat turun ke kampung. Bayangin datang ke mana-mana, tapi tidur di rumah warga, itu luar biasa. Mana ada calon yang lain begitu,” ungkap Arsjad.
Arsjad mengungkap Ganjar Pranowo juga memiliki perbedaan yang menyolok dengan capres lain, yakni Sat Set alias gesit, cepat, dan lincah.
Hal itu, juga tercermin dari program Sat Set yang diusung Ganjar dan Mahfud, untuk mengatasi persoalan atau masalah yang dihadapi masyarakat.
Salah satu kebijakan yang didorong Ganjar-Mahfud dari program ini yaitu memberikan subsidi pupuk dan benih, agar harganya terjangkau oleh petani. Selain itu, para petani dan nelayan pun akan diberi asuransi.
“Kalau nanti gagal panen, karena sudah diasuransi, nanti dapat duit (klaim) untuk itu. Tapi jangan sampai sengaja gagal panen ya. Kalau sampai terjadi gagal panen aja baru dikasih karena diganti sama asuransi,” ungkap Arsjad.
Adapun program Sat Set lainnya yang diusung Ganjar-Mahfud ini ialah KTP Sakti alias Satu Kartu Terpadu Indonesia. KTP tersebut nantinya bisa digunakan untuk mendapatkan pupuk, subsidi dari pemerintah hingga untuk pengobatan.
“Dengan satu KTP Sakti, cukup punya satu KTP mau minta pupuk murah tinggap pakai KTP, mau dapat subsidi bisa dari KTP. Dengan satu KTP mau berobat pun enggak pusing lagi, semua terkoneksi dengan KTP Sakti,” tambahnya.