Debat Tingkatkan Kepercayaan Rakyat terhadap Ganjar-Mahfud
JAKARTA — Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menyebutkan debat capres-cawapres turut mengerek tren positif pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. Tren tersebut bahkan semakin kuat setelah Ganjar tampil pada debat ketiga yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, 7 Januari lalu.
Arsjad menerangkan, meningkatnya kepercayaan rakyat terhadap Ganjar-Mahfud tidak terlepas dari performa keduanya di panggung debat tersebut.
“Dari sisi elektoral, tren positifnya naik. Itu kami lihat bukan hanya dari sisi analisa, tapi juga di akar rumput,” terang Arsjad Rasjid.
Seiring meningkatnya tren positif tersebut, TPN Ganjar-Mahfud memastikan akan semakin mengintensifkan pergerakan di akar rumput. Melalui langkah ini, Arsjad memastikan visi misi serta program-program unggulan Ganjar-Mahfud akan semakin masif disosialisasikan kepada masyarakat.
Dalam debat, Ganjar-Mahfud tak hanya mencuri perhatian publik dengan outfitnya yang keren. Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 itu juga tampil prima memaparkan gagasan dan berbagai data.
Pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Agustinus Rahardjo menilai Ganjar-Mahfud berhasil mencuri perhatian publik sekaligus menguasai panggung debat hingga menjadi perbincangan luas di masyarakat.
Ia memaparkan, dalam debat ketiga, secara substansi, Ganjar diuntungkan dengan tiga hal. Pertama, munculnya gesekan antara capres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam beberapa sesi debat. Keduanya terlihat saling sindir, saling serang, serta saling merendahkan.
“Secara show bagus, karena namanya debat tentu harus menarik. Tapi secara kesantunan politik, Prabowo dan Anies nampak melemahkan diri sendiri. Apalagi dengan adegan penutup tak mau bersalaman di antara keduanya,” katanya.
Kedua, pernyataan Prabowo yang tiga kali mengatakan sependapat dengan Ganjar juga menjadi nilai tambah tersendiri. Hal ini, menurut Agustinus, menunjukkan kuatnya argumentasi Ganjar. Padahal, secara senioritas dan pengalaman di bidang politik hukum dan keamanan (polhukam), mestinya lebih dikuasai sosok Prabowo.
Ketiga, secara materi debat Ganjar juga lebih unggul karena mampu menyampaikan program-program unggulannya berkali-kali. Ini misalnya Garda Samudera, penguatan badan Siber, duta besar krisis iklim, zero toleransi kecelakaan alutsista, anggaran pertahanan 2 persen dari PDB, serta peningkatan profesionalisme kepolisian.
“Sebagai anak polisi rendahan, menjadi sangat engaged ketika Ganjar menekankan beasiswa kuliah untuk anak prajurit dan Bhayangkara serta meningkatkan kesejahteraan keluarga TNI-Polri,” ujarnya.