JAKARTA–Pemilihan presiden dan wakil presiden merupakan momentum untuk melihat rakyat dari dekat. Berbagai tantangan, kesulitan, penderitaan, aspirasi, dan harapan masyarakat tergambar jelas dari pengalaman bertatap muka dengan masyarakat.
Ketua TPN Ganjar-Mahfud sekaligus penguasa nasional, Arsjad Rasjid mengatakan, dekat dengan rakyat seharusnya tidak menanti momentum atau siklus lima tahunan.
Momentum pemilu harusnya menjadi titik pijak bagi para pemimpin terpilih untuk merumuskan dan mewujudkan gagasan memimpin bangsa yang tumbuh dari kebutuhan rakyat.
“Pemimpin jangan sampai buta terhadap permasalahan yang dihadapi rakyat, yang diungkapkan saat bertatap muka dengan rakyat. Harapan dan aspirasi mereka sudah dititipkan melalui dukungan yang diberikan,” katanya.
Arsjad menambahkan, dalam setiap kunjungan ke tengah masyarakat, banyak sekali harapan dan aspirasi yang dititipkan. Demikian juga, pengalaman langsung yang melihat perjuangan rakyat dari dekat.
Pembangunan yang dicanangkan sejatinya harus berakar pada aspirasi tersebut sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kita memiliki tantangan Indonesia Emas, tetapi juga kesejahteraan yang merata bagi semua pihak. Di berbagai wilayah di Indonesia, tantangan itu sangat nyata, terutama masyarakat menghendaki adanya distribusi kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang merata,” kata dia.
Arsjad menambahkan, dalam berbagai cara, pihaknya akan mengambil bagian dalam proses membangun bersama rakyat. Kehadiran pemimpin, baik dalam bentuk yang formal maupun informal, pemerintah maupun swasta, seyogyanya bermuara pada spirit tidak meninggalkan satu pun di belakang.