JAKARTA–Panggilan merawat bumi dan manusia demi menghadirkan masa depan lebih baik harus terus digaungkan melalui berbagai inisiatif, salah satunya Yayasan 5P. Yayasan ini diprakarsai pengusaha nasional Arsjad Rasjid, yang mengambil langkah konkrit untuk mendukung inisiatif tersebut.
Arsjad mengatakan, dunia sedang tidak baik-baik saja karena konflik horizontal yang terus-menerus terjadi. Kerusakan lingkungan yang masif, dan perubahan iklim yang ekstrem. Hal itu menyebabkan sebagian besar masyarakat global berada di bawah ancaman dan hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.
“Kami ingin mengajak semua pihak yang bersimpati untuk menyelamatkan dunia dan masa depan agar memiliki satu visi dan langkah bersama untuk mengambil langkah konkret dalam menyelamatkan bumi, lingkungan, dan manusia,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, pihaknya telah meluncurkan lima prinsip utama (5P), yaitu Peace (Perdamaian), Prosperity (Kesejahteraan), People (Masyarakat), Planet (Bumi), dan Partnership (Kolaborasi inklusif).
Prinsip-prinsip tersebut akan diturunkan dalam langkah konkrit dalam rangka memelopori gerakan merawat bumi dan manusia secara seimbang.
Seperti diketahui, Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik dan Michal Kurtyka, Presiden COP-24 dan Mantan Menteri Iklim & Lingkungan Polandia, termasuk yang mendukung penuh Gerakan 5P. Kedua tokoh dunia tersebut bahkan terlibat langsung dalam dialog tiga pihak pada akhir tahun 2022 dalam merumuskan lima prinsip utama tersebut.
Arsjad menegaskan, 5P tidak sekadar slogan, tetapi lahir dari keutamaan masyarakat Indonesia, yang berbeda-beda tetapi tetap satu. Perdamaian yang ditunjukkan Indonesia harus menjadi contoh bagi dunia dalam mengelola berbagai perbedaan.
Indonesia juga memiliki potensi sebagai pemimpin global dalam hal transisi energi bersih. Hal ini karena Indonesia memiliki kekayaan energi baru terbarukan, termasuk komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission, salah satunya dengan mengedepankan kendaraan listrik.