JAKARTA–Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sedang dalam tren positif dengan jumlahnya yang terus bertambah setiap tahun. Banyak pelaku usaha baru bermunculan sehingga berdampak baik bagi perekonomian Indonesia.
Pengusaha nasional, Arsjad Rasjid mengatakan UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional sebesar 60,5%.
Arsjad mengatakan tren positif UMKM harus terus dijaga. Pengusaha UMKM yang sudah ada dipacu untuk naik kelas. Sementara pengusaha baru perlu pendampingan agar dapat bertahan dan terhindar dari kesalahan.
Arsjad pun mengungkapkan lima kesalahan umum yang kerap tidak disadari pengusaha UMKM.
Pertama, tidak menentukan target terukur yang perlu dicapai. “Padahal dengan target yang jelas, kita bisa lebih mudah mengidentifikasi prioritas dan menentukan strategi untuk mencapainya,” ujar Arsjad.
Kedua, tidak membuat perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan baik. Arsjad mengatakan mengelola keuangan penting untuk menjaga bisnis tetap on the track.
Kesalahan ketiga adalah mengesampingkan pelanggan tetap. Kadang kita terlalu fokus mencari pelanggan baru. Padahal jika fokus meningkatkan retensi pelanggan, kita bisa meningkatkan lebih banyak peluang dan keuntungan.
Kesalahan keempat adalah takut berinovasi. Seringkali kita merasa inovasi tidak diperlukan karena bisnis yang dijalankan saat ini sudah cukup baik penjualannya. Namun, cepat atau lambat, perusahaan yang tidak berinovasi akan tertinggal dari mereka yang terus mengembangkan produk, layanan, dan model bisnis baru.
Terakhir, menyasar terlalu banyak kategori pelanggan. Membuat kita menyasar pada target segmen yang kurang membutuhkan produk kita. Pastikan strategi marketing tepat sasaran.