JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan bahwa KADIN memiliki komitmen kuat menjaga keberlanjutan bumi. Pernyataan itu disampaikan Arsjad pada peringatan Hari Bumi Sedunia 22 April 2024.
Arsjad menekankan pentingnya agar semua orang lebih sadar ancaman krisis iklim dan menjaga kelestarian bumi. “Sebagai payung dunia usaha, Kadin Indonesia punya komitmen kuat dalam menjaga keberlanjutan bumi lewat ekonomi keberlanjutan,” katanya.
Arsjad mengatakan komitmen KADIN itu diwujudkan melalui inisiatif seperti Kadin Net Zero Hub, Kadin Regenerative Forest Business Hub (RFBH), Green Fund Digital Philanthrophy (GFDP), serta Energy Transition Task Force.
Kadin Net Zero Hub diluncurkan pada 2022. Kadin Net Zero Hub difungsikan sebagai pusat pengetahuan dan pusat mobilisasi dukungan bagi perusahaan –baik perusahaan besar maupun UMKM. Kadin Net Zero Hub juga menjadi lokomotif pembentukan ekosistem bisnis (enablers) untuk mencapai net zero emission.
“Inisiatif ini merupakan sebagai wujud komitmen sektor swasta untuk bergotong royong bersama para pemangku kepentingan lain seperti pemerintah, lembaga keuangan, universitas, dan NGO dalam mengakselerasi tercapainya ekosistem net zero emission di Indonesia,” ujar Arsjad.
KADIN juga memiliki KADIN Regenerative Forest Business Hub (RFBH) yang diluncurkan pada 2022. RFBH merupakan sarana mengintegrasikan bisnis multi produk dari sistem agroforestri, payment for ecosystem service, non timber forest products.
RFBH akan menyelenggarakan workshop tentang keanekaragaman hayati (biodiversity) pada Mei dan Juni 2024. “Inisiatif ini bertujuan meningkatkan nilai tambah dan memperkuat peran bisnis kehutanan melalui pengelolaan hutan lestari,” tutur Arsjad.
Inisiatif lainnya adalah Green Fund Digital Philanthrophy (GFDP). Yang merupakan platform gotong royong yang diprakarsai Greeneration Foundation. Platform ini menghimpun pendaan publik yang akan disalurkan ke aksi atau kegiatan pelestarian lingkungan.
GFDP membawa semangat 10.10.10. Artinya, 10 tahun kritis untuk restorasi lingkungan, dengan target 10 juta individu terlibat, dan donasi minimal Rp10 ribu per bulan.
Inisiatif lainnya adalah pembentukan KADIN Energy Transition Task Force. Gugus tuga ini dibentuk sebagai tanggapan terhadap KTT Perubahan Iklim COP28.
Inisiatif ini memiliki Program Green Industrial Development Initiative (GIDI) yang bertujuan menghubungkan permintaan dan penawaran antara investor domestik dan internasional dalam industri hijau, termasuk baja hijau, alumunium hijau, dan pusat data hijau.
Arsjad menegaskan program ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia tetapi juga memfasilitasi transisi negara ke jalur energi bersih, sejalan dengan rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) hijau. “Bersama KADIN, mari menjaga bumi agar lestari,” ucap Arsjad.