Pesan Toleransi dalam Deklarasi Istiqlal Harus Terus Digaungkan

JAKARTA – Setelah tiga bulan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Komunitas Sant’Egidio Indonesia kembali menggaungkan Deklarasi Istiqlal dalam bentuk doa dan dialog lintas agama di Graha Pemuda, Gereja Katolik Katedral, Jakarta, pada Sabtu (23/11).

“Deklarasi Istiqlal tidak hanya sekedar salah satu momentum dari Kunjungan Paus Fransiskus, tetapi harus terus digaungkan dan dihayati dalam kehidupan bersama,” ujar Co-Founder 5P Global Movement Arsjad Rasjid.

Arsjad menegaskan, inisiatif tersebut selain mempererat hubungan dan dialog lintasagama, tetapi juga menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian kepada masyarakat luas. Perdamaian merupakan prasyarat mutlak untuk bisa menciptakan kesejahteraan, membangun kerja sama untuk masyarakat dan bumi yang lebih baik.

Dalam penjelasannya, Koordinator Komunitas Sant’Egidio Jakarta Tarsisius Erlip Vitarsa mengatakan, doa dan dialog lintasagama dilakukan untuk terus mendorong kerukunan, toleransi, dan belarasa antarumat beragama yang menjadi fondasi dari perdamaian.

“Kami mengundang tokoh dan pemuka dari seluruh agama untuk menggaungkan kembali pesan kuat perdamaian dari kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal agar Indonesia jauh dari pertikaian horizontal seperti yang terjadi di negara lain,” katanya.

Rangkaian doa dan dialog bersama tersebut diakhiri dengan kunjungan ke Terowongan Silahturahmi, yang menghubungkan Gereja Katedral dan Masjid Istiglal.

Pada Terowongan Silahturahmi tersebut, tokoh dan pemuka lintas agama menyerukan imbauan perdamaian kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak terpengaruh dengan konflik dan perang yang terjadi di negara-negara lain.

Di samping tokoh dan pemuka lintas agama, hadir pula sejumlah anak dari Komunitas Sant’Egidio serta perwakilan dari masyarakat marginal yang selama ini dilayani komunitas tersebut.

Anak-anak tersebut juga sempat bertemu dengan Paus Fransiskus di Graha Pemuda dan ikut terlibat dalam Hari Anak Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), sebagai bagian dari World Children’s Day (WCD) yang diadakan Vatikan pada Mei, tahun ini.

Sekjen KAJ Pastor Adi Prasodjo mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus, Hari Anak KAJ, dan kini doa dan dialog bersama Komunitas Sant’Egidio merupakan upaya berkelanjutan yang dilakukan dalam mempromosikan toleransi, perdamaian, dan bela rasa.

“Anak-anak adalah aktor utama dalam animasi perdamaian sekaligus penerima manfaat terbesar dari toleransi, perdamaian, dan bela rasa. Karena itu, keterlibatan mereka menjadi penting untuk keberlanjutan kerukunan dan dialog lintas agama di Indonesia,” katanya.

Seperti diketahui, 5P Global Movement yang berkedudukan di Indonesia mendukung berbagai inisiatif dalam mengupayakan perdamaian, toleransi, dan bela rasa. 5P Global Movement mendukung penuh WCD di Vatikan, Hari Anak KAJ, termasuk dalam doa dan dialog bersama Komunitas Sant’Egidio kali ini.