Arsjad Ajak Malaysia Wujudkan ASEAN Episentrum Global
JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid yang juga Ketua Forum ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 mendatangi Malaysia untuk misi sentralistik ekonomi ASEAN.
Dalam kunjungannya ke negeri Jiran tersebut, Arsjad berjumpa dengan berbagai kalangan dan pejabat tinggi di pemerintah, legislatif, maupun komunitas pengusaha. Dengan kapasitas sebagai Ketua Forum ASEAN BAC tersebut, Arsjad mengajak Malaysia untuk ikut serta menyukseskan ASEAN sebagai episentrum global.
Audiens tersebut mempertemukan Ketua Forum ASEAN BAC tersebut antara lain dengan Menteri Perdagangan dan Industri Malaysia Tengku Zahrul, Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia YB Mohamad Sabu, Deputi Perdana Menteri YAB Dato Seri Ahmad Zahid Hamidi, CEO Air Asia Tony Fernandez, Pebisnis Hong Ju Khee, Dato Ramesh Kodammal, Dato Khairussaleh Ramli, Tan Sri Dato Son Thian Lain, dan anggota komunitas Kuala Lumpur Business Club.
Arsjad mengatakan, pihaknya memperkenalkan tiga misi utama dari Forum ASEAN BAC kepada sejumlah pihak di Malaysia. Ketiga misi utama itu, antara lain sentralistik, inovasi, dan inklusivitas. Dengan tiga misi tersebut, ASEAN ke depan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan memainkan peran penting sebagai episentrum global.
Untuk mencapai hal tersebut, lanjut dia, negara-negara di ASEAN perlu bersatu dan membentuk kekuatan bersama melalui berbagai inisiatif dan inovasi, dengan semangat untuk tidak meninggalkan satu pun di belakang.
“Saya mengajak semua pihak di Malaysia untuk terlibat aktif dalam Keketuaan ASEAN 2023 dan menggalang inisiatif bersama agar ASEAN dapat berjalan bersama sebagai episentrum global ke depan. Kita satu visi, identitas, komunitas, dan tujuan bersama,” ujar dia.
Seperti diketahui, hubungan perdagangan Malaysia-Indonesia sangat saat ini semakin strategis. Total nilai perdagangan Malaysia-Indonesia pada 2021 tercatat meningkat 43,5 persen dari 2020 mencapai US$22,93 miliar. Indonesia juga menjadi mitra dagang terbesar ketujuh Malaysia secara global, dan pada kawasan ASEAN, Indonesia adalah mitra dagang terbesar ketiga.
Arsjad menegaskan, dengan latar belakang hubungan perdagangan yang kuat, Indonesia dan Malaysia dapat membangun fondasi perdagangan dan mempromosikan kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan. Hal ini menjadi salah satu contoh, hubungan perdagangan itu tidak hanya berdampak pada ekonomi dalam negeri dan benefitnya untuk masyarakat, tetapi juga dapat mempengaruhi pasar global.