Arsjad Rasjid Ajak Investor Global Investasi di Indonesia
JAKARTA – Pengusaha nasional Arsjad Rasjid mengajak para pengusaha global untuk menanamkan investasinya di Indonesia, khususnya pada sektor ekonomi hijau atau green economy. Sektor tersebut merupakan bagian dari transisi energi di Indonesia.
Ajakan itu, antara lain telah disampaikan kepada komunitas dunia usaha di Amerika Serikat, Kanada, maupun Belanda. “Kita ingin pembangunan ekonomi di Indonesia yang bersifat kolaboratif dan inklusif,” ujarnya Kamis (2/6/2022).
Pada minggu ini, Arsjad yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah berkunjung ke Belanda melalui ajang “B20 Business and Investment Forum”. Pada kesempatan itu, dia bertemu dengan Konfederasi Industri dan Pengusaha Belanda (VNO-NCW). Di kantor organisasi para pengusaha ini, dia mengajak para investor Belanda untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Arsjad yang menjadi Ketua Dewan Penasihat B20 mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki banyak peluang kerja sama untuk mempromosikan perdagangan dan investasi yang berkesinambungan (sustainable) dan inklusif. Dari sektor digital, maritim hingga transisi energi.
“Kami mengajak Anda untuk memanfaatkan kesempatan ini sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Arsjad menuturkan bahwa investasi di Indonesia sangat menguntungkan karena didukung oleh kinerja perekonomian yang stabil, yaitu rata-rata tumbuh di atas 5% per tahun. Pasar domestiknya juga sangat besar dengan penduduk sekitar 270 juta jiwa. Lokasi Indonesia pun strategis, mencakup transportasi laut internasional dengan rute vital hingga sumber daya alam yang melimpah dan beragam.
Sebelumnya, Arsjad telah mengajak pengusaha Kanada dan Amerika Serikat untuk menanamkan modal di sektor energi hijau di Indonesia. Hal ini sejalan dengan fokus Indonesia sebagai Presidensi G20. Seiring dengan itu, B20 yang merupakan forum dunia usaha dari negara anggota G20 juga juga membahas transisi energi pada pertemuan tingkat tinggi di Bali, November 2022.
Arsjad menegaskan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mendukung pengembangan energi bersih. Apalagi, katanya, Indonesia memiliki potensi besar untuk memproduksi energi terbarukan seperti tenaga surya, hidroelektrik, panas bumi, maupun energi angin.
Potensi tersebut menjadikan peluang investasi pada sektor energi hijau di Indonesia menjadi semakin menarik. Dia memperkirakan nilai ekonomi hijau Indonesia mencapai US$100-125 miliar.
Saat ini, ungkapnya, Indonesia memiliki sekitar 47 proyek hijau senilai US$11 miliar, termasuk di dalamnya pembangkit listrik dengan energi terbarukan. Mengingat tingkat permintaan energi terus tumbuh di Indonesia, nilainya pun berpotensi meningkat. ***