Arsjad Rasjid Ajak Tinggalkan Era Politik Keras dan Bermusuhan
JAKARTA ― Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid mengajak untuk meninggalkan era politik keras dan bermusuhan pada pilpres 2024. Menurutnya, politik harus dihadirkan secara santai, asyik dan riang gembira. Kesan seram dan tegang dalam politik patut untuk dihilangkan.
Menurut Arsjad, usai berkompetisi harus bisa dilanjutkan dengan kolaborasi. Karena, apa pun hasil akhir dari pesta demokrasi, pemenang sesungguhnya adalah rakyat dan bangsa Indonesia.
“Politik dibikin asyik saja, jangan terlalu seram dan tegang. Akhirnya yang harus jadi pemenang dari kompetisi ini adalah rakyat Indonesia,” kata Arsjad saat diwawancai voi.id, dikutip Senin (16/10).
Arsjad pun mencontohkan pilpres 2019 saat pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin berhadapan dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Meski Jokowi berhasil memenangkan kontestasi politik yang berlangsung keras, namun ia tetap mengajak Prabowo untuk bergotong-royong membangun Indonesia.
“Siapa pun nanti yang terpilih sebagai presiden, gotong royonglah membangun negeri. Negara ini terlalu besar untuk diurus sendiri oleh kelompok kita. Persatuan penting sekali. Kita tidak bisa zero sum game, winner take all. Kita harus bersatu meski berbeda-beda, dan perbedaan itu adalah kekuatan,” tandasnya.
Pemilu, ungkap Arsjad, juga harus dimaknai sebagai perwujudan dari negara demokrasi. Kendati terdapat kompetisi pada momentum tersebut, yang terpenting, ya itu tadi, setelahnya harus bisa berkolaborasi.
Komitmen ini diperlukan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, menjadi negara maju tepat pada satu abad usia kemerdekaan.
Sebagai bangsa besar yang dikaruniai kemajemukan, Arsjad menyebut, Indonesia memiliki local wisdom yang sangat kuat. Hal itu, antara lain budi pekerti dan kesantunan. “Dalam Bhinneka Tunggal Ika ada muatan menghargai dan menghormati perbedaan. Itu yang harus kita lakukan,” lanjutnya.
Memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo, Arsjad menyebut pilihan itu sebagai preferensi terbaik untuk Indonesia ke depan. Ia berharap pemimpin ke depan bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik, bisa menjaga pasar domestik serta memastikan UMKM bisa berjalan, sehingga mampu menopang perekonomian.