JAKARTA–Mewakili pelaku usaha dan industri seluruh kawasan ASEAN, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan posisi ASEAN saat ini begitu penting dan strategis di mata dunia.
Arsjad mengatakan, ASEAN tidak lagi menjadi penonton dalam peta pertumbuhan ekonomi global. Di saat negara-negara lain mengalami perlambatan, ekonomi di negara-negara kawasan ASEAN rata-rata tumbuh 4 – 5 persen. Hal ini mengindikasikan ASEAN memiliki kekuatan ekonomi sendiri dan dapat tampil sebagai kawasan yang mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi global.
“Kawasan ASEAN kini menjadi pusat pertumbuhan, the new epicentrum of growth. Seluruh anggota ASEAN BAC juga meyakini hal tersebut karena negara-negara ASEAN mampu memainkan peranan besar dalam pentas ekonomi global,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, pihaknya memiliki misi untuk mempromosikan investasi dan mendorong daya saing ekonomi regional, serta mendukung terwujudnya visi ASEAN 2045. Salah satu caranya adalah dengan mendorong integrasi ekonomi regional melalui kolaborasi inklusif dalam berbagai sektor, termasuk melalui payung inovasi digital.
“Asia Tenggara kini tumbuh menjadi salah satu kawasan tujuan investasi yang menarik. Kita harus menangkap peluang tersebut sebaik-baiknya demi terciptanya lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Menurut Arsjad, untuk mempertahankan posisi ASEAN yang strategis dan penting di mata dunia, pihaknya mengajak semua pihak untuk mengambil langkah yang konkrit. Kolaborasi yang erat antara pemerintah dan sektor swasta menjadi salah satu pilar penting lainnya.
“Dengan kolaborasi, kita bisa mewujudkan ASEAN sebagai kawasan dengan pusat pertumbuhan ekonomi yang damai, inklusif, dan berkelanjutan,” jelas dia.
Seperti diketahui, Keketuaan ASEAN 2023 yang dipegang Indonesia saat ini sangat mendorong terciptanya konektivitas negara-negara ASEAN. Dalam arti yang luas, konektivitas itu bisa datang dari kesepakatan terkait hilirisasi, kendaraan listrik, implementasi transaksi mata uang lokal, konektivitas pembayaran digital, dan kerja sama regional di sektor pariwisata.
Di samping itu, basis utama pertumbuhan ASEAN adalah penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian, mengedepankan prinsip kolaborasi yang inklusif, dan bukan kekerasan.