Arsjad Rasjid Bawa UMKM dan Ekonomi Berkelanjutan ke Perancis

JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid membawa isu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta ekonomi berkelanjutan dalam lawatannya ke Perancis pada 4–7 Oktober 2022.

Dalam lawatan tersebut, KADIN bertemu dengan bersama perwakilan Organization for Economic Co-operation and Development (ECD/BIAC), International Chamber of Commerce (ICC), dan pimpinan France-Indonesia Business Council of Mouvement des entreprises de France (MEDEF), forum yang menaungi puluhan perusahaan di Perancis dan juga perwakilan International Advocacy Caucus (IAC).

“UMKM dan ekonomi berkelanjutan menjadi salah satu fokus penting dalam pembahasan di forum-forum B20,” kata Arsjad dalam keterangannya, Senin (10/10/2022).

Arsjad mengatakan hubungan strategis Indonesia dan Perancis sudah berlangsung 72 tahun. Indonesia pun saat ini sedang membahas penguatan kerja sama ekonomi multilateral dengan Uni Eropa atau IEU-CEPA, di mana Perancis menjadi bagian di dalamnya. Jika diratifikasi, Perancis akan menghapus tarif untuk 95% barang impor yang berasal dari Indonesia, dan Indonesia juga akan menghapus pajak untuk 95% impornya dari Prancis.

“Hal ini akan saling menguntungkan kedua negara, karena Indonesia juga memiliki pasar domestik bernilai lebih dari US$1 triliun dan peluang besar bagi perusahaan ternama dari Perancis untuk berekspansi,” ujar Arsjad.

Arsjad mengharapkan kalangan industri dan pelaku usaha dari Perancis dapat menghadiri KTT G20 di Bali pada November mendatang. Ekonomi berkelanjutan hanya dapat dicapai dengan kesepakatan dan kolaborasi multipihak dari negara-negara, dengan memperhatikan pemerataan dan keadilan terutama bagi UMKM yang menguasai 90% dunia usaha global.

Arsjad mengatakan dalam berbagai lawatan ke luar negeri, KADIN terus meyakinkan pemerintah, kalangan usaha dan industri global untuk menyertakan UMKM dalam rantai perdagangan global yang inklusif.
Dalam UN SMEs day beberapa waktu lalu, UN menyebutkan 90% pelaku usaha di dunia adalah para pelaku UMKM, yang menyerap lebih dari 60 – 70% tenaga kerja, dan menyumbang sekitar 50% GDP dunia.

UMKM merupakan tulang punggung banyak negara dunia ketiga, termasuk Indonesia. UMKM ini menjadi salah satu poin dalam Bali Compendium (Kompendium Bali) hasil pertemuan tingkat menteri di bidang perdagangan, investasi dan industri atau Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) pada 22 – 23 September 2022 di Bali.

Arsjad mengatakan Indonesia mempunyai potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlah UMKM terutama usaha mikro yang sangat banyak dan daya serap tenaga kerja sangat besar.

Kata Arsjad, UMKM menjadi pilar terpenting dalam struktur perekonomian Indonesia. Merujuk data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun.

UMKM juga mampu menyerap dan memberikan lapangan kerja bagi 97 persen dari total tenaga kerja yang ada atau sekitar 117 juta pekerja yang mayoritas merupakan kaum perempuan, mencapai 64,5%. Hal ini memperlihatkan bahwa UMKM ini sangat penting dalam menopang ekonomi rumah tangga mayoritas rakyat Indonesia.

Arsjad mengatakan, akan memperjuangkan perdagangan dan investasi global multipihak yang inklusif, merata, dan adil tidak mungkin lagi melepaskan diri dari UMKM.

Arsjad mengatakan, KADIN sebagai rumah bagi semua pelaku usaha termasuk bagi UMKM terus mengembangkan inisiatif dalam rangka mengakselerasi kapasitas dan kapabilitas UMKM agar dapat bersaing dengan UMKM negara berkembang lainnya.

Dalam proses digitalisasi dan peningkatan kapasitas UMKM, KADIN telah menggagas plaftorm Wikiwirausaha. Platform ini menjadi jembatan penghubung UMKM, koperasi, startup atau pemerintah daerah terkait pemberdayaan UMKM dan juga masalah rantai pasok.

Wikiwirausaha diinisiasi untuk membantu UMKM mendapat informasi mengenai pelatihan dan kemitraan. Pelaku UMKM juga dapat mencari mitra melalui platform ini. Bahkan, platform ini juga dapat dijadikan forum diskusi antar pelaku UMKM.

Wikiwirausaha memungkinkan penggunanya untuk mengisi konten yang memperkaya wawasan para pelaku UMKM. Pelaku usaha juga dapat mengakses berbagai informasi, pelatihan, serta berdiskusi mulai dari literasi keuangan hingga masalah perizinan usaha.