Arsjad Rasjid Berkisah Kegagalan dan Pemimpin Baik
JAKARTA–Arsjad Rasjid adalah sosok pengusaha sukses yang menduduki beragam posisi di beberapa perusahaan bidang media, keuangan dan teknologi. Ia merupakan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk., sejak 2005. Arsjad juga terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) periode 2021-2026.
Di bawah payung PT Indika Energy Tbk., Arsjad berhasil membesarkan aset perusahaan sekitar 7 lipat lipat dari Rp2,78 triliun menjadi Rp18,28 triliun dalam jangka waktu 6 tahun yaitu pada periode tahun 2005 – 2011 melalui strategi akuisisi. Posisi aset terbaru ada di kisaran Rp50 Triliun.
Arsjad menahkodai sekitar 10 ribu lebih karyawan di Indika Energy dan memimpin perusahaan melakukan turnaround atas kinerja perusahaan yang terdampak penurunan harga batubara pada periode tahun 2013 – 2016 hingga akhirnya kondisi perusahaan berbalik positif. Arsjad juga memimpin PT Indika Energy Tbk. untuk melakukan diversifikasi usaha dengan berinvestasi di sektor non batubara, seperti pertambangan emas, teknologi digital, hingga solusi energi terbarukan.
Beragam posisi itu tak diraih Arsjad dengan membalikkan tangan. “Semua orang pasti pernah gagal, termasuk saya. Namun, kegagalan itu bukanlah hal yang harus ditakuti, karena kita pasti pernah dan tidak akan terlepas darinya,” kata Arsjad.
Bagi Arsjad, penting untuk memahami bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Bukan berarti kita tidak berusaha cukup keras, tapi ini berarti bahwa kita perlu meluangkan waktu untuk merenung. “Kita refleksikan apa yang salah, bangkit dengan tekad yang lebih kuat, dan berpikir lebih cermat,” ucapnya.
Dengan beragam pengalaman jatuh dan bangkit itu, Arsjad berkisah tentang kepemimpinan. “Semua orang bisa menjadi pemimpin, tapi tidak semua orang bisa menjadi pemimpin yang baik,” ujar lulusan Pepperdine University University of Southern California ini.
Arsjad mengutip sebuah pepatah yang menyatakan With great power comes great responsibility. Menjadi seorang pemimpin tidak semudah yang dibayangkan.
“Seorang leader harus punya strategi cermat agar bisa menjadi ujung tombak yang baik bagi perusahaan maupun tim yang dipimpin. Jika dilakukan dengan benar, maka selain akan memiliki tim yang kompak, teman-teman juga akan memiliki kultur kerja yang baik,” ujarnya.
Arsjad memaparkan tiga hal penting dilakukan seorang pemimpin. Pertama, jangan takut untuk mendelegasikan. Memberanikan diri untuk mendelegasi pekerjaan pada orang yang dipercaya. Lewat memberikan kewenangan kepada orang lain, maka mereka juga akan belajar untuk menjadi pemimpin yang baik.
Kedua, menciptakan lebih banyak pemimpin. Banyak leader takut untuk diambil alih oleh leader lainnya. Padahal, yang terbaik adalah usaha seorang leader untuk membuat pasukan leader lainnya di dalam perusahaan.
Ketiga, make sure everyone is working toward the same goal. Ingat kalau setiap rekan kerja memiliki tujuan yang sama. Namun, pahami juga mereka memiliki cara masing-masing untuk mencapainya. Bangun kepercayaan antar sesama dengan memahami satu sama lain.