Arsjad Rasjid: Buktikan Bahwa Kopi Indonesia Hebat
JAKARTA–Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan Indonesia memiliki potensi sangat besar di industri kopi. Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat dunia dan produksi kopi Tanah Air pun cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan Statistik Kopi Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah produksi kopi Indonesia mencapai 774,60 ribu ton pada 2021. Jumlah itu meningkat sekitar 1,62% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 762,20 ribu ton. Pada tahun 2020, Internation Coffe Organization menempatkan Indonesia sebagai produsen kopi terbesar di bawah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.
“Ayo sama-sama buktikan bahwa kopi Indonesia itu hebat,” kata Arsjad menyambut acara Jogja Coffee Week #2 yang akan berlangsung tanggal 2-6 September 2022 di Jogja Epo Center Yogyakarta.
Arsjad mengatakan kopi merupakan komoditi hasil perkebunan mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Kopi juga menjadi komoditas ekspor Indonesia yang cukup penting sebagai penghasil devisa negara selain minyak dan gas. Selain peluang ekspor yang semakin terbuka, pasar kopi di dalam negeri juga masih cukup besar.
Kajian Indonesia Eximbank Institute menyebutkan bahwa nilai ekspor kopi Indonesia pada 2022 sebesar Rp14 triliun, dan pasarnya masih sangat luas. Ekspor kopi alam Indonesia menjangkau lima benua yaitu Asia, Afrika, Australia, Amerika, dan Eropa dengan pangsa utama di Eropa. Pada tahun 2020, lima besar negara pengimpor kopi Indonesia adalah Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, Mesir, dan Jerman.
Arsjad menambahkan acara festival kopi sangat bermanfaat menjadi ajang memperkenalkan kopi Indonesia ke dunia. Arsjad meyakini banyak merek kopi lokal yang berkualitas, bahkan tidak kalah dengan merek lain yang telah mendunia. “Di sinilah Yogjakarta menjadi bagian memperkenalkan kopi Indonesia untuk dunia,” kata Arsjad.
Komunitas Kopi Nusantara bersama Media Link dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY menggelar Jogja Coffee Week #2 yang akan berlangsung pada 2-6 September 2022 di Jogja Epo Center Yogyakarta.
Festival kopi itu bertujuan menjadi wadah pengembangan industri kopi mulai level pelaku di hulu, tengah, hingga puncaknya di sisi hilir untuk dapat menjadi ajang perjumpaan antar pelaku dengan pasar.
Ketua panitia Jogja Coffee Week #2, Rahadi Saptata Abra mengatakan, Yogyakarta sebagai kota pelajar, kota budaya dan kota pariwisata, memiliki lebih dari 1.200 kedai dengan perputaran uang mencapai Rp360 miliar per tahun.
“Sehingga bukan hal yang muluk jika Jogja Coffee Week #2 ini menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu representatif di peta kopi dengan Helsinki, Seattle, Roma, Melbourne, Amsterdam dan Tokyo,” ujar Rahadi.
Berbagai acara akan menemani pengunjung mulai brewers competition, taster competition, latte art competition dan nusantara beans competition. Bakal hadir pula berbagai workshop dengan menghadirkan pembicara yang ahli di bidangnya.
Salah satu agenda yang paling dinanti adalah lelang kopi dari Kontes Kopi Nusantara. Biji kopi terbaik biasanya akan laku cukup mahal dan bahkan telah dinanti para pembeli dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.