Arsjad Rasjid Dukung Presiden Jokowi Percepat Belanja Produk Dalam Negeri
JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mendukung Presiden Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menginstruksikan seluruh jajarannya mempercepat realisasi komitmen belanja produk dalam negeri. Gerakan nasional bangga buatan Indonesia diyakini bakal memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang sangat besar bagi perekonomian nasional.
Arsjad mengungkapkan bentuk dukungan terhadap kebijakan tersebut dapat diwujudkan melalui komitmen untuk menggunakan produk dalam negeri dalam aktivitas usahanya. Dia juga akan mengajak dunia usaha di Tanah Air ikut lebih banyak menyerap produk dalam negeri sebagai substitusi produk yang selama ini diimpor.
“Saya juga mengajak para pengusaha lainnya untuk menggunakan produk dalam negeri, sehingga mampu memberikan multiplier effect terhadap usaha-usaha turunannya,” ujar Arsjad dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).
Menurut Arsjad, apabila pengusaha banyak menggunakan produk dalam negeri dalam kegiatan produksinya, maka berpotensi menggerakkan sektor usaha pendukungnya, terutama skala kecil dan menengah. Dengan demikian, hal tersebut akan mendorong perputaran ekonomi dan berujung pada kontribusinya yang besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Presiden Jokowi mengingatkan percepatan belanja produk dalam negeri dalam pengarahan kepada seluruh menteri, kepala lembaga, kepala daerah, pimpinan badan usaha milik negara (BUMN), panglima komando daerah militer (pangdam), kepala kepolisian daerah (kapolda), dan kepala kejaksaan tinggi (kajati), di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (29/9/2022).
“Jangan sampai, sekali lagi, dalam posisi ekonomi yang tidak mudah ini, APBN, APBD yang uangnya dikumpulkan dari pajak, dari Bea Cukai, dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dari dividen BUMN, kumpul, kemudian ditransfer ke daerah tapi belinya barang-barang impor,” kata Presiden.
Secara khusus, Presiden menekankan untuk membeli produk yang diproduksi oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi. Presiden pun mengapresiasi semakin banyaknya produk UMKM dan koperasi yang masuk ke dalam e-katalog.
“Saya senang, alhamdulillah dari target yang saya berikan 1 juta untuk akhir tahun, produk-produk UMKM dan koperasi yang telah masuk ke e-katalog sudah mencapai di atas 1 juta yang sebelumnya baru 50 ribu, melompat cepat sekali,” ujarnya.
Presiden pun meminta para kepala daerah untuk membina pelaku UMKM dan koperasi yang ada di daerah masing-masing sehingga semakin banyak yang masuk ke dalam e-katalog.
“Saya minta kepada seluruh kepala daerah agar terus membina UMKM, koperasi yang ada di daerah masing-masing agar berbondong-bondong masuk ke e-katalog,” ujarnya.
Presiden juga menyoroti sejumlah instansi pusat dan daerah serta BUMN yang masih memiliki serapan produk dalam negeri yang rendah. “Mungkin yang [serapan] nol ini karena belum serap produk dalam negeri, mungkin, dan mungkin juga belum ada laporan sehingga tolong segera dilaporkan. BUMN juga ada, ada semua angka-angkanya sekarang, kelihatan,” katanya.
Presiden Jokowi telah mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Inpres itu menetapkan target belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022 paling sedikit Rp400 triliun untuk produk dalam negeri dengan prioritas produk usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi.
Dengan Inpres itu, setiap lembaga dan kementerian harus merencanakan, mengalokasikan, dan merealisasikan paling sedikit 40 persen nilai anggaran belanja barang/jasa untuk menggunakan produk usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi dari hasil produksi dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan telah melakukan pemantauan harian terhadap pelaksanaan aksi afirmasi bangga buatan Indonesia sejak sejak April 2022.
Luhut mengatakan realisasi belanja produk dalam negeri oleh K/L/pemda dan BUMN mencapai Rp468,29 triliun atau 49,97 persen dari komitmen Rp937,20 triliun. Penayangan produk di e-katalog sudah mencapai lebih dari 1 juta pada akhir 2022, yakni sudah tayang sebesar 1.204.487 produk. “Dengan tren seperti ini, kita bisa mencapai lebih dari 1,5 juta pada akhir tahun,” katanya.
Luhut berharap aksi bangga buatan Indonesia menjadi gerakan masif di semua kementerian, lembaga, pemda, dan BUMN. Ia mencontohkan goodie bag pada acara-acara kementerian/lembaga, BUMN, dan pemda agar tidak lagi menggunakan produk impor.
“Mari, secara konsisten kita prioritaskan untuk produk dalam negeri, utamanya UMK dan koperasi. Dengan demikian, kita telah membantu peningkatan produktivitas masyarakat untuk mengurangi kemiskinan,” ucap Luhut.