Arsjad Rasjid Dukung Presiden Jokowi Tingkatkan Sistem Kesehatan Nasional
JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mendukung upaya Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan sistem kesehatan nasional. Penguatan sistem kesehatan nasional menjadi satu di antara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, yaitu melalui reformasi beberapa komponen yang sudah ada dalam sistem kesehatan di Indonesia.
Arsjad mengatakan Pandemi Covid-19, mengingatkan kembali pentingnya industri kesehatan yang kuat, karena kontribusinya bagi perekonomian nasional terus tumbuh positif. Baik dari sisi industri farmasi atau obat-obatan maupun jasa kesehatan.
“Kasus Covid-19 telah memberikan pelajaran penting bagi kita tentang pentingnya mengembangkan industri kesehatan di dalam negeri. Sekarang waktunya, karena sudah ada dalam rencana pemerintah,” kata Presiden Direktur Indika Energy ini.
Kata Arsjad, lambatnya perkembangan sektor kesehatan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari minimnya investasi di sektor tersebut, baik yang berasal dari pemerintah maupun swasta. Investor asing dan lokal pun tampaknya masih belum mengalokasikan dananya dengan porsi yang besar pada sektor yang sangat penting tersebut.
Untuk mendukung gairah di sektor kesehatan ini, kata Arsjad, peran pemerintah sangat penting. Terutama melalui dukungan kebijakan, baik dari sisi fiskal maupun non-fiskal agar para investor tertarik.
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya sistem kesehatan nasional ketika meresmikan Tower A dan B Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso di Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (09/08/2022).
Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 telah banyak mengajarkan berbagai hal, terutama untuk mengevaluasi sistem kesehatan nasional yang dinilai masih banyak kekurangan dan perlu perbaikan.
“Kita banyak sekali belajar dari pandemi dua setengah tahun ini. Melihat bagaimana sistem kesehatan nasional kita, mana yang harus kita perbaiki, mana yang lamban yang harus dipercepat, sarana apa yang harus dibeli, semuanya menjadi kelihatan. Pada saat kita menderita memang jadi kelihatan semuanya, pada saat kita krisis kesehatan karena pandemi kelihatan semuanya. Mana yang enggak benar kelihatan, mana yang lamban kelihatan, mana yang kurang kelihatan inilah yang kita perbaiki,” kata Presiden Jokowi.