Arsjad Rasjid: Fondasi Ekonomi Kuat Bila UMKM Kuat
JAKARTA–Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi pilar terpenting dalam struktur perekonomian Indonesia. Merujuk data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun.
UMKM juga mampu menyerap dan memberikan lapangan kerja bagi 97 persen dari total tenaga kerja yang ada atau sekitar 117 juta pekerja yang mayoritas merupakan kaum perempuan, mencapai 64,5%. Hal ini memperlihatkan bahwa UMKM ini sangat penting dalam menopang ekonomi rumah tangga mayoritas rakyat Indonesia.
“Jadi bisa disebutkan bahwa fondasi ekonomi kita akan kuat apabila UMKM-nya juga kuat,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid dalam acara Economic Update CNBC Indonesia, Selasa (18/08/2022).
Pandemi COVID-19 telah membuat 80-90 persen UMKM di Indonesia hampir lumpuh seiring dengan penerapan PPKM dan PSBB serta upaya-upaya lainnya dalam mengatasi pandemi. Bahkan bisa dibilang, sektor UMKM yang paling terimbas akibat gelombang krisis ekonomi yang disebabkan pandemi COVID-19.
Menurut survei BPS, sekitar 69,02 persen UMKM yang juga senada dengan laporan pengaduan ke Kemenkop UMKM, sekitar 39,22% pelaku usaha sektor ini mengalami kesulitan permodalan di saat pandemi Covid-19. Bahkan, mereka kehilangan penghasilan mencapai 80-90% karena sulitnya melakukan transaksi di masa pandemi COVID-19.
Pemerintah pun menjalankan program pemulihan ekonomi nasional sehingga UMKM mendapat subsidi bunga pinjaman, restrukturisasi kredit, pemberian jaminan modal kerja dan insentif perpajakan dan lainnya. Data Kemenko Perekonomian, tahun 2021, pemerintah menggulirkan kredit usaha rakyat (KUR) UMKM sebanyak Rp285 triliun pada 2021.
KADIN Indonesia sendiri mempunyai program untuk melindungi dan membantu UMKM serta industri kreatif dalam menghadapi beragam tantangan. Beberapa tantangan yang kerap dihadapi UMKM antara lain akses permodalan dan bahan baku, akses pemasaran termasuk memperluas pasar nasional dan menembus pasar ekspor serta perluasan cakupan wilayah jangkauan melalui digitalisasi UMKM.
Selain itu, KADIN Indonesia juga menggagas platform WIKI UMKM atau wikiwirausaha.id. Platform ini adalah ekosistem digital yang menjadi tempat dan wadah diskusi, mencari solusi, pelatihan yang Februari lalu diluncurkan.
WIKI UMKM menjadi jembatan penghubung UMKM, koperasi, startup atau pemerintah daerah terkait pemberdayaan UMKM dan juga masalah rantai pasok. KADIN Indonesia yang memiliki jaringan di seluruh daerah punya potensial untuk mengambil peran sebagai motor perubahan dan penggerak digitalisasi melalui platform ini.
KADIN Indonesia juga memiliki Platform KADIN Tech Hub. Platform ini mempertemukan perusahaan yang memiliki masalah dengan ekosistem yang dapat memberikan pengembangan solusi terintegrasi atas masalah yang dihadapi terkait digitalisasi dengan semangat ekonomi kolaborasi.
“Kami yakin semakin banyak jumlah UMKM yang bertransformasi digital akan menjadi pondasi bagi Indonesia untuk dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digitalnya, dan pada tahun 2030 akan mencapai Rp4.531 triliun,” kata Arsjad.