Arsjad Rasjid: Ganjar Pemimpin Rakyat
JAKARTA — Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menilai Ganjar Pranowo sebagai sosok pemimpin rakyat. Hal ini, menurut Arsjad, bisa terlihat dari kapasitasnya saat tampil dalam debat ketiga calon presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/12) malam.
Adapun debat ketiga ini mengusung tema pertahanan, keamanan, geopolitik, serta hubungan internasional.
Tak hanya memaparkan visi misi serta programnya, Ganjar juga menunjukkan keberpihakannya terhadap ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk prajurit TNI-Polri.
“Mas Ganjar pemimpin rakyat yang memikirkan ekonomi kerakyatan, memikirkan penguatan pertahanan, juga kesejahteraan untuk TNI-Polri,” terang Arsjad Rasjid.
Dari debat tersebut, lanjut dia, Ganjar terlihat menjadi gambaran calon presiden yang cocok untuk memimpin Indonesia ke depan. Sebagai sosok pemimpin, Ganjar sangat matang menyampaikan data, bukan hal-hal yang tidak nyata.
“Kalau melihat semuanya, mas Ganjar adalah presiden rakyat. Itulah calon presiden yang cocok untuk Indonesia,” tandasnya.
Ganjar, misalnya, menyoroti kebijakan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) bekas yang dilakukan Kementerian Pertahanan di bawah calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Kebijakan impor alutsista bekas, dinilai mantan gubernur Jawa Tengah itu mempunyai risiko besar bagi sistem pertahanan dan keamanan nasional. Terlebih, pembelian alutsista itu turut menumpuk utang luar negeri secara signifikan.
Ganjar menegaskan strategi kebijakan ke depan bakal berubah haluan jika ia dipercaya rakyat memimpin negeri ini. Untuk memperkuat pertahanan dan keamanan, Ganjar memastikan akan berlandaskan pada perencanaan yang matang dan ajeg.
Salah satunya akan dilakukan dengan memperkuat industri pertahanan dalam negeri. “Tank bakal diproduksi Pindad, (kapal) Freegat oleh PAL, sedangkan sistem siber ada LEN,” sebut Ganjar.
Atas dasar itu, dia optimistis bisa memberikan penguatan terhadap sistem pertahanan dan keamanan. “Kita bisa bangun dengan no utang, no usang,” katanya.