Arsjad Rasjid Merajut Fasilitas Perdagangan dan Investasi ASEAN

JAKARTA–Mandat sebagai Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 digunakan Indonesia untuk menghilangkan hambatan yang terjadi antara negara-negara ASEAN untuk dapat menerima investasi asing secara lebih optimal.

“Kita harus berhasil mengajak negara-negara ASEAN memiliki fasilitas perdagangan dan investasi yang sama, sehingga arus investasi asing makin deras masuk ke kawasan ASEAN. Kita juga yang bakal menikmati keuntungan,” ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid.

Arsjad, yang juga Ketua ASEAN BAC 2023, menegaskan, komitmen untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan dan investasi di seluruh kawasan ASEAN akan mendorong pengembangan lingkungan yang ramah bisnis, menarik investasi, dan memfasilitasi perdagangan lintas batas.

Karena itu, fasilitasi perdagangan dan investasi merupakan salah satu isu prioritas ASEAN-BAC. Dengan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya, ASEAN-BAC berupaya menghilangkan hambatan, merampingkan proses, dan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan.

“Seiring dengan bergeraknya ASEAN dalam lanskap ekonomi global, penting untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan dan investasi untuk memperkuat daya saing dan ketahanan kita. ASEAN-BAC berkomitmen untuk mendorong kelancaran arus barang, jasa, dan investasi, yang akan memacu pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat di kawasan kita,” tegas dia.

Berdasarkan data dari ASEAN pada tahun 2020, sekitar 23% perdagangan dan 15% investasi dihasilkan di dalam kawasan. ASEAN bertujuan untuk meningkatkan angka ini melalui integrasi ekonomi dan kerja sama di antara negara-negara anggotanya. Dalam hal investasi, ASEAN menerima total foreign direct investment (FDI) sebesar USD 137 miliar pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan daya tarik kawasan ASEAN untuk peluang investasi.