JAKARTA–Pengusaha Arsjad Rasjid menegaskan, saatnya bagi pengusaha nasional untuk kembali fokus membangun bangsa melalui visi korporasi untuk kesejahteraan bangsa.
Arsjad mengatakan, momentum pemilu sedikit banyaknya mempengaruhi keputusan pengusaha dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Siapa pun yang akan memimpin Indonesia, masa transisi tersebut akan semakin jelas dengan adanya keputusan dari KPU dan proses selanjutnya.
“Pengusaha memiliki tanggung jawab untuk menciptakan pertumbuhan di berbagai sektor. Terlepas dari proses demokrasi yang masih berlanjut, saatnya bagi pengusaha untuk fokus pada tugas utama tersebut,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, peran pengusaha dalam menyokong ekonomi Indonesia sangat signifikan di tengah tantangan ekonomi global dan nasional yang dinamis. Pengusaha menjadi pilar penting dalam kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun akademisi dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Satu hal yang paling penting adalah menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga memiliki dampak berantai terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
Sebelumnya, Bank Indonesia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,5% pada 2024. Sementara itu, Bank Dunia memproyeksikan lebih rendah sekitar 4,9%. Namun, dibandingkan dari negara-negara lain, Indonesia termasuk negara yang bakal menikmati pertumbuhan ekonomi positif dibandingkan negara-negara lain.
Arsjad menegaskan, selain sektor-sektor konvensional, berbagai peluang baru patut dikaji oleh pengusaha nasional. Peluang baru itu dapat datang dari ekonomi hijau dengan menggandeng milenial dan Gen Z sebagai tulang punggung.
Keberadaan generasi tersebut selain lebih peduli terhadap isu ekonomi hijau, tetapi juga menjadi bagian penting dari bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini.
“Manfaatkan bonus demografi dan peluang bagi dari ekonomi hijau untuk berkontribusi pada ekonomi nasional dalam jangka panjang,” kata dia.