JAKARTA—Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan perusahaan swasta memiliki peran yang krusial dalam mewujudkan komitmen nihil karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060. Semakin banyak pelaku usaha terlibat, target dari NZE 2060 tersebut dapat tercapai tahap demi tahap.
Hal tersebut diutarakan Arsjad saat berkunjung ke kawasan operasional APRIL Group di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau. Selasa (31/01/2023). Kunjungan itu dilakukan Kadin untuk meninjau komitmen swasta dalam mendukung agenda pemerintah Indonesia dalam transformasi energi terbarukan. Arsjad mengapresiasi upaya APRIL Group dalam mendukung net zero emission di Indonesia lewat pembangunan solar panel di kawasan operasionalnya.
“Pembangunan solar panel yang dilakukan APRIL merupakan bentuk nyata keterlibatan sektor swasta dalam perjalanan menuju net zero emission. KADIN menyambut baik inisiatif dalam mitigasi iklim ini dan berharap lebih banyak perusahaan yang ikut serta melakukan langkah serupa,” ujar Arsyad usai meninjau pembangunan solar panel APRIL.
Kadin menginisiasi Kadin Net Zero Hub (NZH) yang dicanangkan pasca-COP 26 pada 2021. Program ini membantu perusahaan nasional dalam melakukan transisi menuju perusahaan bebas emisi karbon atau net zero company.
“Lewat Kadin Net Zero Hub, kami menyediakan technical assistance untuk perusahaan yang berkomitmen terhadap net zero dan melakukan dekarbonisasi sesuai standar science-based targets initiative (SBTi),” ujar Arsjad.
APRIL telah bergabung dalam keanggotaan Net Zero Hub sejak tahun lalu. Komitmen produsen kertas “PaperOne” tersebut terhadap keberlanjutan telah dilakukan sejak lama dan diperkuat dengan visi APRIL2030 yang diluncurkan pada 2020 lalu.
APRIL2030 berisi serangkaian komitmen keberlanjutan satu dekade perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap iklim, alam dan masyarakat. Salah satunya adalah komitmen mengurangi emisi karbon dan optimalisasi penggunaan sumber energi bersih untuk kebutuhan operasional hingga 90% pada 2030.
Pada 2030, APRIL melalui unit operasionalnya, PT Riau Andalan Pulp and Paper akan membangun solar panel berkapasitas 50 MW dan akan menjadi instalasi terbesar yang dilakukan oleh swasta di Indonesia. Saat ini, APRIL telah membangun 11 MW solar panel yang pemanfaatannya telah digunakan sebagai sumber energi operasional pabrik. APRIL menargetkan dapat mengaliri kebutuhan energi pabrik sebesar 90% dari sumber energi terbarukan, dari realisasi saat ini mencapai 87%.
Anderson Tanoto, Managing Director RGE Group, induk usaha APRIL mengatakan pembangunan solar panel APRIL merupakan contoh nyata bahwa komitmen keberlanjutan terhadap lingkungan dapat dilakukan berbarengan dengan jalannya bisnis.
Bagi bisnis, pembangkit listrik tenaga surya sangat menguntungkan karena biaya modal yang semakin terjangkau dibandingkan dengan energi fosil yang saat ini mengalami kenaikan yang signifikan. Bagi lingkungan, solar panel menjadi sumber energy bersih yang ideal karena minim emisi.
“Solar panel menjadi contoh bahwa bisnis dan lingkungan berada di equation yang sama. Solar panel berdampak baik untuk lingkungan dan juga baik untuk bisnis dan ini merupakan contoh bahwa kita bisa melakukannya di Indonesia,” ujar Anderson yang menemani kunjungan Arsjad.
APRIL Group merupakan perusahaan yang aktif melakukan upaya mitigasi iklim, utamanya dalam mendukung pemerintah untuk mencapai net sink pada 2030 dari industri kehutanan atau FOLU (Forest and Other Land Uses) Net Sink.
Di hulu, komitmen tersebut dilakukan dengan melakukan konservasi kawasan, perlindungan keanekaragaman hayati, dan menerapkan kebijakan zero tolerance pada deforestasi. Di hilir, APRIL Group beralih pada penggunaan bahan bakar yang terbarukan serta berinvestasi pada produk paper packaging sebagai jawaban atas tingginya permintaan produk kemasan terbarukan dan ramah lingkungan.