Arsjad Rasjid Percaya Ekonomi RI Makin Kokoh, Inklusif, dan Berkelanjutan

JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan fundamental perekonomian Indonesia masih bagus, bahkan ketika masih dalam situasi pemulihan pandemi COVID-19. Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2022 tumbuh tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian pada triwulan II tahun ini tumbuh 5.44% secara tahunan (yoy).

Arsjad menilai tren perbaikan ekonomi Indonesia tercermin dari nilai perdagangan yang meroket 36% (yoy) dengan angka PMI yang tembus di atas 50. Kondisi ini mencerminkan baiknya fundamental ekonomi RI di tengah ancaman global.

“Saya jadi ingat pesan Presiden Jokowi di sidang paripurna yang mengajak bangsa Indonesia untuk tidak pesimistis di tengah situasi ketidakpastian global yang akan kita hadapi.⁣ Saya percaya bahwa di usia NKRI yang menginjak 77 tahun, perekonomian negara akan makin kokoh dan bertransformasi dengan semakin inklusif dan berkelanjutan,” ⁣kata Arsjad.

Meski secara fundamental baik, Arsjad tetap mengingatkan situasi dan kondisi pada kuartal pertama di tahun 2022 cukup menantang bagi kinerja pemulihan ekonomi Indonesia. Dari sisi internasional, tekanan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang semakin meningkat juga menjadi tantangan bagi kinerja pemulihan ekonomi nasional.

Arsjad menambahkan saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan yang cukup kompleks, mulai dari kenaikan bahan baku, masalah logistik dan daya beli yang belum sepenuhnya pulih. “Dua tahun ke belakang kita menghadapi masa-masa yang sulit. Tapi bangsa kita mampu melaluinya dengan baik,” ujar Presiden Direktur Indika Energy ini

Arsjad menekankan dunia usaha harus tetap mempersiapkan diri dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang diakibatkan dari ketidakpastian kondisi saat ini.

“Saat ini yang dibutuhkan adalah gotong royong, dialog sosial dan kerja sama antara berbagai pihak termasuk pemerintah, pelaku usaha, buruh untuk menghadapi tantangan krisis ini,” ujar Arsjad.