JAKARTA–Pengusaha nasional Arsjad Rasjid menyoroti kemudahan yang disajikan teknologi pintar Artificial Inteligence (AI) dan juga bahayanya. Lompatan kemajuan yang besar dan cepat tersebut, jika tidak diimbangi dengan regulasi yang ketat dapat membahayakan masyarakat.
Arsjad mencontohkan, perusahaan teknologi Open AI yang baru-baru ini merilis produk baru SORA, yaitu aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk membuat video dari teks. Para pengguna hanya memberikan perintah dalam bentuk teks dan aplikasi tersebut akan merangkai menjadi video.
Menurut dia, perkembangan tersebut sah-sah saja mengingat perusahaan teknologi terus mendefinisikan dirinya dalam inovasi dan keunggulan baru. Dalam teknologi video, hal ini merupakan sebuah kemajuan, mengingat video dapat lebih mudah dibuat hanya melalui sebuah perintah dasar.
Melalui perbaikan demi perbaikan, kemajuan tersebut dalam menyajikan sebuah video yang tidak saja memiliki kualitas yang sama dengan developer video saat ini, tetapi juga lebih realistis, kompleks, dan imajinatif.
“Jelas ini merupakan terobosan baru di industri video dan Open AI terdepan dalam hal ini, dengan value mempermudah mereka yang ingin membuat sebuah video dalam satu menit,” katanya.
Namun, Arsjad juga mengingatkan, terobosan tersebut memiliki dua sisi mata uang. Selain dapat meningkatkan produktivitas di industri kreatif, teknologi tersebut juga dapat memberikan ancaman.
Bahaya pertama adalah ancaman terhadap nashi para pekerja seni dan kreatif, karena sumber daya dan kreativitas tersebut diganti oleh AI. Ancaman lain adalah bahanya penyebaran hoaks yang semakin masif.
“Jika tidak diatur dalam perlindungan hukum yang ketat, perkembangan tersebut bukan memudahkan malah membuat masyarakat makin sengsara,” tutup dia.