JAKARTA–Pelaku UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, yang menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia. Momentum Ramadan seharusnya menjadi berkah bagi UMKM Indonesia.
Pengusaha nasional Arsjad Rasjid mengatakan, dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim, seharusnya momentum Ramadan menjadi berkah bagi UMKM Indonesia. Pada momen tersebut, geliat ekonomi dalam negeri biasanya terpacu karena konsumsi dalam negeri meningkat.
Karena itu, pihaknya berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan momentum Ramadan tersebut dengan merebut pangsa pasar nasional.
“Saya mendorong agar kita semua menjadikan momentum Ramadan ini sebagai bulan berkah untuk pelaku UMKM Indonesia. Kita belanja produk dalam negeri, dengan demikian kita juga membantu ekonomi Indonesia bertumbuh,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, produk dalam negeri yang dipasarkan pelaku UMKM tidak kalah dengan produk impor. Beberapa produk UMKM bahkan telah dipasarkan di luar negeri dan mendapat sambutan hangat di pasar luar negeri.
“Saya tidak pernah ragu dengan produk dalam negeri. Banyak produk berkualitas yang tidak kalah dari produk impor. Kita wajib mendukung produk UMKM,” katanya.
Arsjad menambahkan, pihaknya juga meminta pemerintah untuk berpihak pada pelaku UMKM dengan memperketat pasar impor yang dapat membunuh produk dalam negeri. Momentum Ramadan harus menjadi momentum pertumbuhan pelaku UMKM dalam negeri, dan bukan produk impor.
Karena itu, pengendalian terhadap impor dan proteksi pasar dalam negeri harus diberlakukan tegas agar UMKM dapat berkontribusi maksimal untuk ekonomi nasional.