Arsjad Rasjid: Tiga Langkah Startup Meraih Untung
JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yang juga CEO Indika Energy, Arsjad Rasjid menegaskan startup dan perusahaan fintech seyogyanya menata kinerja fundamental untuk meraih keuntungan. Valuasi memang menjadi langkah awal untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sudah lebih dulu berhasil, namun langkah selanjutnya adalah fokus pada kinerja fundamental.
Arsjad mengatakan, pertaruhan startup saat ini adalah mempertahankan bisnis berdasarkan kinerja fundamental yang berorientasi mencetak keuntungan. Era valuasi yang tinggi sudah mulai ditinggalkan karena terbukti tidak mampu menempatkan startup pada siklus usaha yang berkesinambungan.
Indikasi dari hal ini, lanjut dia, terlihat dari evaluasi yang tajam atas beban operasional yang tinggi dari berbagai startup. Di sisi lain, investor juga menuntut agar investasi yang sudah dikucurkan mulai masuk ke siklus balik modal.
“Mau tidak mau, startup harus pacu kinerja fundamental untuk meraih untung dan realistis untuk mengurangi beban operasional yang memberatkan dan tidak perlu. Salah satunya dengan cara melakukan efisiensi, termasuk terhadap karyawan,” kata Arsjad dalam keterangannya, Jumat (13/1/2023).
Arsjad menambahkan, ada tiga langkah penting bagi startup untuk dapat mencetak laba. Pertama, sejak dari awal, startup harus memilih ide yang menjual. Memang ada berbagai peluang dan ide, namun jangan lupa untuk memilih peluang dan ide yang paling menjual startup secara jangka panjang.
Kedua, orientasikan bisnis tersebut menuju profit. Rencana dan strategi bisnis yang ditetapkan harusnya sudah memperhitungkan neraca keuangan, seperti beban pengeluaran, proyeksi pendapatan, serta jangka waktu untuk menghasilkan keuntungan. Jangan pernah terlena dengan valuasi dan angel investor yang berdatangan. Pada saatnya mereka akan menuntut keuntungan.
Ketiga, identifikasi semua dana yang dibutuhkan untuk mencapai profit. Banyak startup meminta dana yang bisa dibilang hanya cukup untuk tahap memulai. Saat mengkalkulasi pendanaan dan mencapai kesepakatan dengan investor, jangan lupakan untuk mengestimasi dana marketing dan dana untuk scale up dalam jangka panjang.
Arsjad menambahkan, jumlah startup di Indonesia saat ini diperkirakan di atas 2300 usaha. Jumlah tersebut bertumbuh didasari pada digitalisasi yang berkembang pesat di Indonesia. Hal ini membuktikan Indonesia menjadi salah satu pasar digital yang menjanjikan. Namun, dari jumlah tersebut, hanya startup yang berorientasi pada profit yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.