Arsjad Rasjid Tingkatkan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok

JAKARTA — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bisnis bersama Kamar Dagang Indonesia di Tiongkok (INACHAM) dan sejumlah pengusaha Tiongkok di Shangri-La Hotel, Chengdu, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jumat (28/7). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menekankan komitmen Indonesia untuk terus menjaga investasi tetap stabil dan berjalan baik.

Jokowi juga meminta agar para investor tidak perlu ragu untuk menyampaikan kendala yang dihadapi ketika berinvestasi di Tanah Air. “Saya berharap kalau ada masalah-masalah di lapangan baik mengenai pembebasan tanah, mengenai izin, tolong disampaikan,” ucap Jokowi.

Saat ini, ungkap Jokowi, sejumlah investor dari Tiongkok telah menanamkan investasinya di Indonesia. Sejumlah prioritas investasi yang tengah dikerjakan Indonesia, antara lain ekosistem kendaraan listrik, energi baru terbarukan, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Saya lihat beberapa dari sini juga sudah masuk untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang ingin kita bangun ke depan,” ucapnya.

Sementara terkait energi baru terbarukan, Jokowi menyampaikan Indonesia ingin mendorong para investor dari Tiongkok untuk turut serta menanamkan investasinya.

Sejalan dengan langkah pemerintah, Arsjad Rasjid memastikan Kadin Indonesia akan terus mengakselerasi dan memperkuat kerja sama antar kedua negara.

“Kami terus memperkuat komitmen dan mempererat hubungan kemitraan yang telah terjalin selama ini,” ujar Arsjad Rasjid.

Dalam kunjungannya ke Negeri Tirai Bambu, Arsjad Rasjid juga telah meneken MoU dengan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT). Melalui kesepakatan tersebut, kedua belah pihak memperbarui komitmen bersama yang pernah diteken pada 2018 silam.

Untuk diketahui, CCPIT yang dipimpin Chairman Ren Hongbin, merupakan lembaga nasional yang didirikan pada 1952 untuk mempromosikan perdagangan dan investasi luar negeri. Tanggung jawab utamanya meliputi implementasi strategi pembangunan nasional, memfasilitasi perdagangan dan investasi luar negeri, serta berkolaborasi dengan mitra internasional.

Selain itu, Arsjad juga menjadi salah satu panelis dalam Indonesia-China Healthcare & Biotech Investment Forum di Chengdu. Dalam forum ini dibahas peluang kerja sama dan upaya memperkuat ketahanan kesehatan kedua negara.

Menurut Arsjad, selama satu dekade ke belakang, Tiongkok telah menjadi negara terdepan dalam inovasi bidang life science.

“Melalui kolaborasi yang inklusif, kita dapat memanfaatkan inovasi-inovasi tersebut dalam mendorong transformasi di sektor kesehatan Indonesia,” tutur Arsjad. (Foto: BPMI Setpres)