Arsjad: Transisi Energi Hijau Butuh Dukungan Semua Sektor Usaha
JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan pemanasan global harus menjadi isu bersama semua pihak untuk ditanggulangi guna mencapai target nol emisi bersih atau net zero emission di masa mendatang.
Hal itu disampaikan Arsjad saat memberikan sambutan dalam forum ‘Clean Energy Investors and Experts Events’ yang diselenggarakan Kadin Bersama the World Economic Forum, Selasa 19 Juli lalu.
Dalam kesempatan itu, Arsjad mengajak semua pihak untuk ambil bagian dalam pengembangan ekonomi dan menahan laju emisi yang kian hari makin memprihatinkan. Arsjad menegaskan misi dekarbonisasi dan transisi energi hijau diperlukan untuk menghindari perubahan iklim yang semakin memburuk.
“Untuk transisi energi menuju net zero emission pada 2060, Indonesia hingga saat ini masih membutuhkan investasi sekitar US$25 miliar per tahun,” ujar Arsjad dalam sambutannya.
Arsjad optimistis traget itu dapat tercapai melalui kolaborasi yang kuat antara sektor swasta dan publik serta pihak internasional untuk membangun lingkungan hijau.
“Mencapai Indonesia yang tangguh dan siap masa depan,” ujar dia.
Sejalan dengan agenda global, Indonesia sendiri telah menetapkan target net zero emission pada 2060. Target itu dimulai dengan melakukan berbagai upaya untuk penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen unconditional (dengan usaha sendiri) dan target conditional (dengan dukungan internasional) sampai 41 persen pada 2030 sebagaimana dalam perjanjian Nationally Determined Contributions (NDC).
Proyek ambisius ini, kata Arsjad, mulai dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang berkomitmen meningkatkan pangsa energi terbarukan di Tanah Air pada 2030.
PLN telah berkomitmen menghasilkan 51,6 persen (atau 21 GW) daya untuk menjadi energi terbarukan melalui upaya membangun pembangkit listrik baru terbarukan atau mengonversi pembangkit listrik model lama yang masih menggunakan batu bara.
“Kami percaya pada potensi Indonesia untuk menghasilkan energi terbarukan—solar, pembangkit listrik tenaga air, panas bumi, dan angin semuanya dapat dimanfaatkan,” kata Arsjad.
Kadin diketahui terus mendorong para pelaku usaha agar ikut berpartisipasi dalam upaya transisi energi di Indonesia demi mencapai target net zero emission pada 2060. Hal ini dimaksudkan untuk menurunkan emisi rumah kaca yang telah disepakati dalam NDC.
NDC merupakan komitmen setiap negara untuk mematuhi persetujuan Paris yang salah satu poinnya menyepakati untuk menjaga suhu bumi tidak lebih dari 1,5 derajat celcius.
Kampanye yang dilakukan Kadin bertujuan agar para pelaku usaha tidak hanya mengklaim atau melabelkan diri sebagai perusahan yang mendukung transisi energi, tapi tanpa melakukan aksi nyata.