B20 Sustainability 4.0 Awards, Tekad Dunia Usaha untuk Ekonomi Berkelanjutan

JAKARTA- Sejumlah perusahaan sedang merintis jalan untuk bertransisi ke model bisnis berkelanjutan. Langkah tersebut sejalan dengan misi Business 20 (B20) yang mendorong dunia usaha untuk melakukan inovasi dalam meningkatkan praktik keberlanjutan yang iklusif dalam strategi bisnis perusahaan.

Tekad itu ditunjukkan dengan antusiasme dunia usaha dalam memperkenalkan inovasi keberlanjutan tersebut melalui ajang B20 Sustainability 4.0 Awards. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, sebagai tuan rumah B20 sengaja menghadirkan ajang tersebut dalam mempromosikan kiblat B20 dan G20 terhadap praktik keberlanjutan di dunia usaha yang selaras dengan lingkungan dan masyarakat.

Perhelatan puncak dari B20 Sustainability 4.0 Awards adalah terpilihnya sejumlah perusahaan sebagai pemenang dan berhak mendapatkan penghargaan. Hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid, Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN Kurt Kunz, dan Ketua Pelaksana B20 Sustainability 4.0 Awards Christophe Piganiol di Jakarta, pada Selasa (18/10/2022).

Arsjad mengungkapkan, pembangunan berkelanjutan yang inovatif, inklusif, dan kolaboratif merupakan masa depan global yang sudah tidak bisa ditawar lagi. Dengan adanya pandemi, kesadaran tersebut semakin diperkuat, terutama didorong oleh komitmen negara-negara G20 sebagai motor penggerak ekonomi global.

Selain mencari jalan keluar untuk mendorong pemulihan yang kuat dan merata, G20 yang diinisiasi oleh B20, mendorong terciptanya ekonomi global yang inovatif dan kolaboratif, dan mewujudkan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami mengapresiasi sejumlah pelaku usaha dari berbagai kategori, baik perusahaan, UMKM, maupun individual yang telah merespon ajang ini dan menunjukkan komitmennya masing-masing dalam hal mewujudkan praktis bisnis yang berkelanjutan. Dunia usaha tengah bertransisi sesuai seruan global, termasuk para pelaku usaha di Indonesia. Kita sudah berada di jalur yang tepat untuk ekonomi berkelanjutan,” kata dia.

Sejak diumumkan pada Mei 2022 lalu, lebih dari 700 pelaku usaha dari 25 Provinsi di Indonesia mencatatkan inovasi dan praktik keberlanjutan perusahaan pada ajang tersebut, khususnya terkait tiga pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yaitu akses terhadap air bersih, pengurangan dan penggunaan ulang plastik, dan perempuan dalam berkelanjutan.

Dari total peserta itu, sekitar 207 peserta yang lolos kualifikasi hingga tersisa 18 finalis yang masuk sesi penjurian pada 30 September 2022 lalu. Terdapat dua kategori pemenang, yaitu untuk korporasi dan UMKM. Untuk kategori UMKM juga dibagi menjadi dua pemenang yaitu pemenang utama dan runner up. Dalam kategori Improving Access to Clean Water, dimenangkan oleh Komodo Water sebagai pemenang utama kategori UMKM dan Green Energy sebagai pemenang runner up.

Sementara, korporasi yang memenangkan kategori ini adalah Danone Indonesia. Tak hanya itu, pada kategori Reduction or Reuse of Plastics dimenangkan oleh Sampangan sebagai pemenang utama UKM dan Plana sebagai pemenang runner up. Korporasi yang memenangkan kategori ini adalah Lazada Logistics.

Pada kategori Women Leading in Sustainability Initiative dimenangkan oleh Du Anyam sebagai pemenang utama UKM dan Sukkha Citta sebagai pemenang runner up. Amartha merupakan korporasi yang memenangkan kategori ini.

B20 Sustainability 4.0 Awards merupakan kegiatan kolaborasi antara Eropa dan Indonesia yang pertama dan merupakan bagian acara pendukung B20 Indonesia. Dalam menyelenggarakan acara tersebut, KADIN bekerja sama dengan Kamar Dagang Swiss – Indonesia (Swiss-Indonesia Chamber of Commerce/SwissCham), Kamar Dagang dan Bisnis Eropa di Indonesia (European Business Chamber of Commerce in Indonesia/EuroCham, dan didukung oleh Ekonid, IBAI, IFCCI, serta Universitas Trisakti.

Arsjad menambahkan, salah satu rekomendasi praktik pembangunan berkelanjutan di dunia usaha adalah mempercepat transisi ke penggunaan energi berkelanjutan. Transisi tersebut harus dilakukan dengan adil dan terjangkau dan terbuka kemungkinan yang luas untuk melibatkan kerja sama global dalam meningkatkan aksesibilitas energi yang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan transisi energi tengah berlangsung di seluruh dunia. Banyak negara mulai melakukan pergeseran besar dari bahan bakar fosil ke sumber terbarukan.

Tekad tersebut juga telah ditetapkan Indonesia melalui komitmen transisi energi menuju net zero emission (NZE) pada 2060. Sejumlah langkah ditempuh, antara lain dengan adopsi kendaraan listrik, ekonomi sirkular, serta energi baru dan terbarukan. Indonesia hingga saat ini masih membutuhkan investasi sekitar 25 miliar dolar AS per tahun untuk transisi energi menuju NZE pada 2060. Komitmen dan target itu bisa tercapai melalui kolaborasi yang kuat antara sektor swasta dan publik serta pihak internasional untuk membangun lingkungan hijau.

“Mewakili KADIN dan juga sebagai mitra strategis pemerintah sekaligus host The 20 Summit, saya mengajak semua pelaku usaha untuk terus berkolaborasi dalam mewujudkan masa depan global yang berkelanjutan. Kita berikan warisan yang berharga bagi generasi selanjutnya dengan menghadirkan dunia lebih sehat, kuat, dan inklusif bagi semua pihak,” tutup dia.