Berkejaran dengan Masa Emas Ekonomi Digital Indonesia

JAKARTA–Penetrasi digital yang pesat di Indonesia bakal membawa angin segar dalam hal pertumbuhan ekonomi seperti yang diprediksi oleh beberapa lembaga independen.

Namun, Indonesia harus segera berbenah, terutama dalam hal infrastruktur, konektivitas, dan sumber daya manusia agar lonjakan ekonomi digital itu dapat sampai hingga ke masyarakat paling bawah.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah dalam mempersiapkan masyarakat dari berbagai elemen, termasuk dari kalangan industri dan pelaku usaha untuk dapat menangkap peluang emas dari pertumbuhan ekonomi digital.

Pekerjaan rumah tersebut, antara lain adalah tantangan infrastruktur, konektivitas, dan kesiapan sumber daya manusia. Pembangunan infrastruktur yang menjangkau hingga ke pelosok mutlak harus terus dilakukan untuk dapat membawa kue ekonomi digital itu sampai ke masyarakat lapisan bawah.

“Sebagai mitra strategis pemerintah, KADIN memiliki rencana kerja yang secara sengaja bakal mendorong pelaku usaha dan industri untuk menjembatani peluang ekonomi digital tersebut agar menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Kami punya tanggung jawab untuk memajukan ekonomi digital di Indonesia,” ujar dia.

Seperti diketahui, World Economic Forum (WEF) memprediksikan transformasi digital yang dilakukan Indonesia mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital sekitar US$100 triliun pada 2025.

Data Temasek, Google dan Bain & Company secara spesifik menyebut potensi ekonomi digital di Indonesia akan mencapai US$130 miliar pada 2025.

Arsjad menegaskan, salah satu yang menjadi perhatian KADIN adalah kesiapan UMKM dalam menghadapi peluang tersebut. Pertumbuhan ekonomi digital harus dirasakan secara inklusif, terutama untuk pelaku usaha di sektor UMKM.

Sayangnya, tahun lalu, baru sekitar 22% UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Sementara itu, Indonesia juga masih kekurangan 400 – 500 ribu talenta digital per tahun.

“Pekerjaan rumah tersebut merupakan tantangan bersama yang membutuhkan kolaborasi semua pihak sehingga masa emas ekonomi digital tersebut tidak berlalu begitu saja. Kita perlu kerja keras untuk mempersiapkan masa emas tersebut,” kata dia.